Breaking News

Bendungan Margopatut: Calon Ikon Wisata Alam Selingkar Wilis dari Nganjuk

Bendungan Margopatut: Calon Ikon Wisata Alam Selingkar Wilis dari Nganjuk
Ilustrasi ; Bendungan Margopatut: Calon Ikon Wisata Alam Selingkar Wilis dari Nganjuk

Nganjuk, Jawa Timur – Di balik hijaunya pegunungan Wilis yang membentang megah di sisi barat Nganjuk, terdapat sebuah permata tersembunyi yang mulai mencuri perhatian: Bendungan Margopatut. Terletak di Desa Margopatut, Kecamatan Sawahan, destinasi ini bukan hanya berfungsi sebagai irigasi, tapi juga menyimpan potensi besar sebagai ikon wisata alam di kawasan Selingkar Wilis.

Pesona Alam yang Menenangkan

Bendungan ini menawarkan panorama yang luar biasa: aliran air yang jernih, pepohonan rindang, dan latar belakang Gunung Wilis yang memukau. Di pagi hari, kabut tipis menyelimuti perkampungan sekitar, menciptakan suasana damai yang cocok untuk healing atau sekadar melepas penat dari hiruk-pikuk kota.

Warga lokal menyebut tempat ini sebagai “spot ngopi sambil nyari inspirasi,” dan tak jarang fotografer alam datang ke sini untuk menangkap momen-momen magis saat cahaya pagi memantul di permukaan air bendungan.

Potensi Wisata dan Ekonomi

Dengan penataan yang tepat, Bendungan Margopatut dapat menjadi magnet wisata baru seperti Umbul Ponggok di Klaten atau Bendungan Raknamo di NTT. Keberadaannya juga mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui UMKM, homestay, dan atraksi budaya seperti kesenian Jaranan yang masih lestari di desa ini.

Kepala Desa Margopatut, dalam wawancara singkat, menyatakan:

“Kami siap menyambut investor dan kolaborasi pemerintah agar bendungan ini jadi destinasi unggulan di Nganjuk.”

Mendukung Program Strategis Selingkar Wilis

Pemerintah Kabupaten Nganjuk kini tengah fokus pada program pengembangan wilayah Selingkar Wilis. Bendungan Margopatut dapat menjadi landmark penting, mendukung konektivitas antar daerah serta mendorong penguatan sektor pariwisata berbasis alam dan budaya.

Akses Mudah dan Ramah Keluarga

Dari pusat kota Nganjuk, lokasi ini hanya berjarak sekitar 25 km dan bisa ditempuh dalam 45 menit menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Akses jalan menuju bendungan sudah cukup baik, dan rute ini juga menawarkan pemandangan sawah serta bukit yang memesona.


Penutup

Bendungan Margopatut bukan hanya milik Desa Margopatut, tapi milik seluruh warga Nganjuk. Dengan promosi yang konsisten dan dukungan lintas sektor, bendungan ini berpotensi besar menjadi ikon wisata alam baru di Jawa Timur. Mari jaga, rawat, dan promosikan keindahan Nganjuk ke mata dunia!

Tidak ada komentar