Breaking News

Rumah Adat Aceh


Sedudoshare - Rumah adat aceh ini masih berdiri kokoh setelah ratusan tahun menghiasi desa lampisang aceh Besar. Rumah ini tepat berada di pinggiran jalan lintas Banda aceh-Melaboh yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun asing dan salah satu yang menyita perhatian di Visit Banda Aceh 2011..

Aceh memang lekat dengan budaya Islam, karena Aceh memang merupakan salah satu pintu masuk penyebaran agama islam di Indonesia. Oleh karena itu, budaya Aceh seringkali tercipta dari campur baur antara budaya Melayu budaya Islam.

Salah satu bukti dari akulturasi kedua budaya tersebut adalah rumah adat Aceh atau Rumah Aceh. Provinsi Aceh adalah sebuah provinsi yang terletak di ujung utara Pulau Sumatera.

Provinsi yang pernah bernama D.I Aceh dan Nanggroe Aceh Darussalam ini terkenal dengan syariat islam-nya. Aceh ini mendapat gelar daerah istimewa sehingga Aceh mampu mengatur hukum pemerintahannya sendiri dengan syariat Islam. 

Rumah Aceh semakin langka dijumpai karena masyarakat lebih memilih berumah beton. Namun, anda masih bisa menjumpai rumah adat ini di perkampungan penduduk.

Ada dua tempat untuk melihat rumah adat Aceh ini. Anda dapat mengunjungi Museum Aceh di Banda Aceh dan Rumah Cut Nyak Dhien di Lampisang, Aceh Besar.

Secara umum, rumah adat Aceh berbentuk rumah panggung dengan tinggi tiang antara 2,50-3 meter. Bentuknya pun seragam, berupa persegi empat yang memanjang dari timur ke barat. Konon, bentuk memanjang itu dipilih untuk memudahkan penentuan arah kiblat shalat.

Rumah adat Aceh biasanya terbuat dari kayu dan beratapkan daun rumbia. Bagian dalam rumah Aceh memiliki tiga atau lima ruang, dengan satu ruang utama yang disebut rambat.

Rumah dengan tiga ruang biasanya memiliki 16 tiang, sedangkan Rumah dengan lima ruang memiliki sebanyak 24 tiang. Pintu utama dari Rumah Aceh ini tingginya selalu lebih rendah dari orang dewasa. Biasanya ketinggian pintu ini ukurannya hanya 120-150 cm saja. Maka dari itu, sehingga setiap orang yang masuk ke Rumah Aceh harus menunduk.

Meskipun pintunya pendek, anda akan menemui rumah yang luas saat masuk kedalam-nya. Tidak ada perabot seperti kursi sofa dan meja. Tamu biasanya duduk diatas tikar yang disediakan pemilik rumah.

Apabila yang mempunyai rumah adalah orang yang berkecukupan, rumah Aceh memiliki ukiran dan ornament yang rumit.

Sementara pada rakyat biasa, cukup membuat rumah panggung tanpa ukiran dan ornament apapun. Rumah adat Aceh ini juga tahan gempa dan banjir.

Tidak ada komentar