Breaking News

Saudara Laki-laki Adalah Generus Ayah


Sedudoshare - Saudara lelaki adalah penerus tanggung jawab terhadap saudara wanita ketika seorang ayah telah meninggal dunia. kewajiban saudara lelaki atau paman melekat terhadap saudara perempuannya, apakah itu adik atau kakak perempuannya dan juga keponakan-nya.

Terhadap mereka semua ia bertanggung jawab untuk membimbing, menyayangi, menasihati atau menjaga mereka, baik dalam masalah agama atau kebutuhannya jika saudara perempuannya ini belum berkeluarga atau menikah.

Bisa juga ketika saudara perempuannya telah menjadi janda dan ia tidak mampu, maka saudara lelaki ini berkewajiban untuk mengurusnya. Oleh karena itu maka saudara perempuan wajib menta'ati dan mematuhi saudara laki-laki nya selama perintahnya sesuai dengan syariat agama sebagaimana taat nya ia kepada ayahnya.

Bagi saudara laki-laki yang telah menyia-nyiakan saudara perempuannya baik dalam harta dan mengurusnya maka ia sama seperti durhaka kepada orang tuanya. Ia juga berkewajiban dalam menjaga harta saudara perempuannya bukannya menghianati dengan merampas hartanya.

Saudara laki-laki juga bertanggung jawab saat ada orang yang berkeinginan untuk menikahi saudara perempuannya, ia bisa menjadi wali nikah-nya jika kakek atau wali nikah-nya yang lain tidak ada.

Kewajiban dan tanggung jawab anak laki laki menurut Islam tidak hanya bertanggungjawab terhadap dirinya tapi juga bertanggungjawab terhadap 4 orang lainnya. Siapa dia?

Wanita yang menjadi tanggung jawab laki laki yaitu ibunya, istrinya, anak perempuannya, dan saudara perempuannya.

Beban moral yang ditanggung laki laki sungguh besar. Tanggung jawab anak lelaki dalam Islam harus diketahui agar tidak terjerumus dalam lingkar dosa.

Tanggung jawab anak laki laki dalam keluarga akan lebih terasa saat sudah menikah. Ada baiknya jika Anda mengetahui apa saja yang menjadi tanggung jawab anak laki laki menurut Islam.

Baca Juga: 4 Wanita yang Menjadi Tanggung Jawab Pria

Hal ini untuk persiapan mental karena kesiapan mental adalah modal utama untuk persiapan laki laki menikah.

Tanggung jawab anak lelaki dalam Islam diantaranya belajar dengan sungguh-sungguh, mencari penghasilan, menjadi pendamping atau pasangan yang tangguh, menjaga hati pasangan dan ibunya, dan menjadi ayah yang baik. 

Tidak hanya itu masih ada lagi tanggungjawab lain yang harus dipenuhi, berikut tanggung jawab anak laki laki menurut Islam:

1. Menjadi Pemimpin Dalam Rumah Tangga

Keluarga dimulai dari adanya ijab dan qobul. Ketika seorang laki laki memutuskan untuk menikah maka dia bertanggungjawab atas keluarganya. Dia wajib membimbing istrinya dan menjaga keluarganya.

Sebuah keluarga yang sudah ditinggal pergi oleh ayah (ayah sudah meninggal) maka anak laki laki dalam keluarga tersebutlah yang bertanggung jawab untuk memimpin keluarganya. Sebagai pemimpin seorang laki laki harus memiliki sifat mengayomi, memberi teladan, dan membuat keputusan yang terbaik untuk keluarga.

2. Menjaga Harga Diri

Keluarga Seorang laki-laki yang menjadi pemimpin keluarga sangat berperan untuk menjaga keutuhan keluarga. Di masyarakat modern komunikasi yang dilakukan baiknya dari dua arah, yaitu dari orang tua kepada anaknya dan anak kepada orang tua.

Jika komunikasi yang dilakukan sudah baik maka seluruh keluarga akan sama sama memiliki rasa untuk menjaga harga diri keluarga. Tanggung jawab anak laki laki dalam keluarga yaitu membuat kondisi komunikasi keluarga selalu baik agar tidak ada perselisihan yang menimbulkan keluarga tidak harmonis.

3. Memberi Nafkah

Allah SWT telah mengunggulkan fisik laki laki dari pada perempuan, hal ini dimaksudkan karena tugas memberi nafkah untuk keluarga adalah kewajiban laki laki. Laki laki yang belum menikah hendaknya membantu perekonomian keluarga, apalagi setelah menikah, kewajibannya akan bertambah dengan menafkahi istrinya.

Laki laki memenuhi kebutuhan keluarganya dengan bekerja, kebutuhan yang dipenuhi diantaranya berupa makan, pakaian, dan tempat tinggal bagi keluarga. Selain nafkah lahir juga memberi nafkah batin.

Nafkah batin itu seperti apa? Nafkah batin bisa berupa rasa nyaman, aman, memberi kebahagiaan untuk keluarga dan lainnya. Memberi nafkah ini bukanlah hal yang berat jika dilakukan dengan rasa bahagia. Memberi nafkah untuk orang orang yang disayang bukanlah menjadi beban tapi sebuah harga diri dari seorang laki laki.

4. Berbakti Pada Orang Tua

Berbakti kepada orang tua adalah tanggung jawab anak laki laki dalam keluarga dari dia lahir sampai akhir hayat. Banyak yang beranggapan bahwa setelah menikah laki laki bertanggung jawab pada keluarga barunya saja, sebenarnya laki laki terikat dengan tanggung jawab terhadap ibu dan saudara perempuannya.

Hal ini berbeda dengan perempuan, ketika dia sudah menikah maka dia harus mengutamakan suaminya dari pada orang tua, ini adalah hukum Islam yang menuntut seorang istri untuk mengabdi pada suami. Namun sebagai seorang istri harus mendukung suami untuk berbakti pada orang tua, bukan malah menghalang halanginya.

5. Menyayangi Istri Dan Anak

Seorang wanita diciptakan dari tulang rusuk laki laki yang paling bengkok, jika dia diluruskan dengan paksa maka dia akan patah, tapi jika dibiarkan saja maka dia akan tetap bengkok.

Wanita atau istri yang sudah menjadi tanggung jawab seorang suami harus dijaga dengan baik, memberi kasih sayang yang tidak ada habisnya. Istri yang akan memberikan keturunan pada suami.

Anak anak dalam keluarga yang menjadi tanggungan suami hendaknya juga mendapat kasih sayang tanpa membeda bedakan satu dengan yang linnya. Membeda bedakan kasih sayang kepada anak akan membuatnya sakit hati.

6. Mengajarkan Ilmu Agama

Mengajarkan ilmu agama di keluarga menjadi salah satu tanggung jawab anak lelaki dalam Islam. Mengajarkan bukan seperti di dalam kelas tapi mulai dari mengobrol dan pembicaraan sehari hari lebih baik selalu dilandaskan pada ajaran agama.

Mengajarkan berarti juga memberi contoh kepada anggota keluarga yang lain. Misalnya ayah menyuruh anaknya sholat berjama'ah di masjid, berarti dia juga harus ikut jamaah di masjid bukan cuma memerintahkan saja tapi juga melaksanakan. Begitu pula dengan kegiatan yang lain, seperti bangun pagi, berdoa sebelum pergi, dan sebagainya.

Tidak ada komentar