Breaking News

Teknik Menulis Akademik, Asyik dan Menarik Untuk Guru


SedudoshareSejak wabah Corona melanda dunia, kita harus mampu beradaptasi dengannya. Termasuk juga negara Indonesia yang telah lebih dari sepuluh bulan lamanya berusaha agar wabah ini tidak memakan korban yang terlalu banyak. Salah satu dampak dari pandemi Covid-19 ini adalah kegiatan pembelajaran antara siswa dan guru terpisah oleh ruang dan waktu dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Pembelajaran terpaksa dilaksanakan dari rumah masing-masing. Siswa dan guru sama-sama belajar dari rumah (BDR). Hal yang perlu diperhatikan dari pembelajaran jarak jauh ini adalah agar tercipta pola belajar yang efektif dimana guru dan siswa harus sama-sama senang. Guru akhirnya belajar teknik menulis dengan asyik, menarik, dan akademik agar ilmunya sampai kepada peserta didik-nya.

Pola  pembelajaran  yang efektif dan menarik di masa pandemi covid-19 harus dibuat guru. Guru menjadi lebih terbiasa untuk menulis kegiatan yang akan dikerjakannya. Kiat ter-mudah dalam menulis  adalah menulis di blog setiap  hari. 

Guru belajar kiat  dan  strategi  ngeblog  dengan  powerful  content. Teknik  menulis  asyik, menarik, dan  akademik tentu harus dipelajari guru. Dengan begitu guru tak melulu mengandalkan pemerintah untuk penghasilannya. Teknik menyusun resume menjadi buku harus dikuasai guru agar dapat menyampaikan materinya yang tidak terlalu padat. Guru dapat melakukan tantangan kilat  menghasilkan  buku yang  hebat. Perkataan cepat  hilang, tulisan akan abadi sepanjang zaman.

Ada Beberapa Teknik Membangun Keterampilan Menulis Guru

A. Banyak Membaca

Ibarat sebuah bangunan yang kokoh karena pondasi-nya kuat. Begitu juga keterampilan menulis. Pondasi-nya harus kuat dulu dengan cara banyak membaca. Semakin banyak yang dibaca maka semakin banyak pula yang bisa dituliskan. Mereka yang rajin membaca pasti akan gemuk menulis. Mereka yang rabun membaca, maka akan lumpuh dalam menulis.

B. Percaya Diri

Rasa percaya diri dalam menulis harus dibangkitkan setelah anda melalui proses membaca. Latih diri anda untuk menulis minimal 3 alinea saja. Alinea pembuka, isi, dan penutup. Kemudian kembangkan dengan teori yang anda dapatkan dari proses membaca. Seorang kawan guru di facebook di bagian komentar, “Mantap tapi dibutuhkan niat, keberanian, dan rasa percaya diri Om Jay. PD nya nih yang belum ada”.

C. Dipaksakan Menulis

Menulis memang harus dipaksakan. Mulailah dari ketiga alinea di atas lalu perhatikan Subyek, Predikat, Obyek, dan Keterangan (SPOK). SPOK diperlukan agar pesan yang dituliskan sampai ke otak pembaca. Kalimat yang dituliskan harus sampai pesannya.
__________________

Membangun keterampilan menulis guru pada hakikatnya seperti membangun rumah yang kokoh dalam menghadapi badai informasi yang tiada henti. Guru harus punya pondasi yang kuat agar tak mudah terkena tulisan hoax. Memang lebih mudah menyebarkan informasi dibandingkan dengan membuat informasi. Guru harus banyak berlatih bagaimana cara menciptakan informasi. Khususnya di dunia maya yang tidak pernah tertidur lelap.

Iqra atau bacalah harus terus menjadi budaya kita. Budaya baca dibangun dari kebiasaan sehari hari. Baca-bacalah dahulu baru menulis kemudian. Semakin banyak yang dibaca akan semakin banyak pengetahuan yang didapat. Semakin banyak pengetahuan yang didapat akan membuat anda semakin kuat dalam rumah pengetahuan yang terus berkembang.


Keterampilan menulis didapat dari kebiasaan berlatih menulis setiap hari. Guru harus berlatih minimal 500 kata setiap hari. Syukur alhamdulillah bila sampai 1500 kata setiap hari. Semakin sering anda berlatih menulis maka semakin terampil anda dalam menulis. Mereka yang pandai menulis dan terampil dalam menulis karena jam terbang mereka sudah tinggi. Mereka menulis setiap hari dan mendapatkan kebahagiaan dari menulis. Bukan hanya kredit point untuk kenaikan pangkat, tapi juga koin atau penghasilan tambahan dari menulis.

Para penulis terkenal membiasakan diri banyak membaca tulisan orang lain dan kemudian menuliskannya dalam bentuk karya tulis yang dibaca banyak orang. Mereka berbagi pengetahuan dan pengalamannya melalui tulisan. Semakin banyak yang ditulis semakin banyak pula orang mendapatkan manfaat dari apa yang dituliskannya. Mereka tidak cepat puas dengan hasil karya tulisnya. Terus belajar dan memperbaiki tulisannya setiap hari.

Membangun keterampilan menulis guru harus dimulai dari semangat yang tinggi untuk berbagi dan berprestasi. Guru harus melakukan itu karena guru adalah teladan bagi peserta didiknya. Usahakan ada sebuah buku hasil pikiran sendiri sebelum ajal menjemput. Pesan penulis akan terus sampai walaupun penulisnya sudah menutup mata.

Banyak karya tulis berupa buku kita temukan sangat enak dibaca. Isi bukunya mencerminkan pengetahuan yang luas dari penulisnya. Tak salah bila penulis itu mendapatkan predikat penulis terkenal karena buku-bukunya memang menjadi buku best seller se-antero dunia. Guru akan mampu melakukan itu bila terus membangun keterampilan menulis. Bangunannya kokoh dan tidak goyah dihempas oleh kurikulum yang selalu berubah dalam dunia pendidikan kita.

Source of Writing: Buku Teknik Menulis Akademik | Editor: Rahmad Widodo

Tidak ada komentar