MENGINGAT
MENGINGAT
saat itu secara berkala aku mengunjungimu
siang malam dan selalu pada hari jumat dan hari sabtu
hingga kini masih ada yang mengeram di kepala
bergantian timbul tenggelam tak mau benar-benar lupa
di tingkah lagu balada, suaramu terdengar lamat-lamat
satu kata begitu mengesankan, kau bilang, ingat
lalu cerita bergulir tentang anjing, angsa yang kau pelihara
dua makhluk yang kauberi nama selamet dan endang
juga tentang bintang yang memiliki cahayanya sendiri
rembulan yang seperti cermin, sekian matahari
yang menerima jabatan jauh sebelum bumi diciptakan
hei ternyata masih ada banyak lagi; perihal lilin
yang api kecilnya terayun-ayun membakar diri nyaris habis
minyak wangi tujuh warna, batang dupa menjadi abu
tempat yang pernah kita kunjungi, udara yang kita curi
dan pengabdian segelintir manusia abadi
pernah di suatu siang kaubilang, naiklah lebih tinggi
tangga belum sepenuhnya jadi dan cuma sampai lantai dua
aku diam saja, meski kaki tetap menapaki anak tangga
di atas sana ada dua orang sedang memasang ubin
dan malam ini kau aku kembali bertemu
kau diam aku juga diam selama lebih kurang tiga jam
hanya nafas yang teratur dan detak detik yang ngelantur
lalu kulanjutkan perjalanan, matamu berkata, hati-hati
dalam hati kubilang, sampai jumpa lagi
06.07.2013
Tidak ada komentar