Siapa Nenek Moyang Manusia?
Sedudoshare - Kenapa kelompok bumi datar selalu menyerang globe earth untuk mengakui bahwa nenek moyang manusia adalah kera ? bila kaum bumi datar menafsirkan nenek moyang manusia adalah kera, maka terserah itu pilihan / tafsiran mereka (kaum bumi datar).
Bagaimana menurut teori evolusi ?
Berikut Gambaran singkat tentang nenek moyang manusia pada periode waktu yang berbeda:
1. **100 Tahun Lalu (1923):**
Manusia pada saat ini sudah berada pada zaman modern. Ini adalah periode setelah Revolusi Industri, di mana teknologi dan gaya hidup manusia telah mengalami banyak perubahan. Telepon, mobil, listrik, dan komunikasi massal telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
2. **1,000 Tahun Lalu (1023):**
Pada periode ini, banyak budaya berbeda yang berkembang di seluruh dunia. Di Eropa, tengah masa Abad Pertengahan, dengan kastil-kastil, ksatria, dan feudalisme. Di Timur Tengah, kekhalifahan dan perdagangan rempah-rempah berjalan pesat. Di Cina, Dinasti Song mencapai masa keemasan dalam seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
3. **10,000 Tahun Lalu (8000 SM):**
- Ini adalah masa Zaman Neolitikum atau Revolusi Pertanian. Manusia mulai beralih dari gaya hidup berburu dan mengumpulkan menjadi petani. Pertanian dan pemukiman tetap berkembang, dan manusia mulai membentuk masyarakat agraris.
4. **100,000 Tahun Lalu (98,000 SM):**
Pada periode ini, manusia modern (Homo sapiens) sudah ada. Mereka hidup sebagai pemburu-pengumpul dan berpindah-pindah dalam kelompok-kelompok kecil. Alat-alat batu dan teknik pemburuan semakin berkembang.
5. **1 Juta Tahun Lalu (1 juta SM):**
Pada saat ini, nenek moyang manusia adalah Manusia Purba. Mereka sudah mampu berjalan tegak, menggunakan alat-alat sederhana, dan hidup dalam kelompok-kelompok kecil. Ini adalah tahap awal evolusi manusia.
6. **10 Juta Tahun Lalu (10 juta SM):**
Manusia belum ada pada periode ini. Pada saat itu, yang ada hanyalah nenek moyang bersama species lainnya yang hidup di bumi.
Perkembangan manusia adalah cerita panjang evolusi, dari spesies sederhana hingga manusia modern. Perubahan dalam teknologi, budaya, dan cara hidup telah memengaruhi perkembangan kita selama jutaan tahun.
Bagaimana menurut agama ?
Menurut beberapa agama Abrahamik, seperti Kristen, Islam, dan Yudaisme, nenek moyang manusia pertama adalah Adam. Namun, pandangan tentang kapan Adam turun ke bumi dan bagaimana penciptaan-Nya terjadi dapat berbeda dalam setiap agama tersebut.
- Kristen: Dalam agama Kristen, Adam dan Hawa dianggap sebagai nenek moyang manusia pertama. Mereka diciptakan oleh Allah dan ditempatkan di Taman Eden. Kisah ini ditemukan dalam Kitab Kejadian dalam Alkitab Kristen. Meskipun tidak ada tanggal pasti yang diberikan, banyak Kristen meyakini bahwa penciptaan Adam dan Hawa terjadi sekitar 6.000 hingga 10.000 tahun yang lalu.
- Islam: Dalam agama Islam, Nabi Adam juga dianggap sebagai manusia pertama yang diciptakan oleh Allah. Kisah penciptaan Adam terdapat dalam Al-Quran, dan tanggal pasti penciptaannya tidak dijelaskan dalam teks. Namun, dalam tradisi Islam, tidak ada konsensus tentang tanggal pasti penciptaannya.
- Yudaisme: Dalam agama Yudaisme, Adam dan Hawa juga dianggap sebagai orangtua manusia pertama. Kisah ini ditemukan dalam Kitab Kejadian dalam Alkitab Ibrani (Tanakh). Seperti dalam Kristen, tidak ada tanggal pasti yang diberikan dalam teks tentang kapan penciptaan Adam dan Hawa terjadi.
- Hinduisme: Dalam agama Hindu, tidak ada satu pasangan manusia pertama tunggal seperti dalam agama-agama Abrahamik. Hinduisme memiliki keyakinan dalam konsep reinkarnasi, di mana setiap individu memiliki banyak kehidupan sebelumnya dan masa depan, sehingga konsep nenek moyang menjadi lebih kompleks dalam pandangan ini.
- 5. Budhisme: Budhisme juga mengikuti konsep reinkarnasi, dan nenek moyang dalam pandangan Budha adalah semua makhluk yang telah mengalami siklus kelahiran dan kematian.
Penting untuk diingat bahwa pandangan agama tentang penciptaan dan nenek moyang manusia seringkali memiliki aspek kepercayaan yang mendalam dan tidak selalu bersifat harfiah. Beberapa orang dalam agama-agama ini dapat memandang kisah-kisah tersebut sebagai simbolik atau alegoris, sementara yang lain mungkin memandangnya secara harfiah.
Sementara pandangan agama memberikan wawasan tentang asal usul manusia, ilmu pengetahuan modern, seperti teori evolusi, memberikan pandangan yang berbeda tentang bagaimana manusia berkembang dari spesies awal selama jutaan tahun. Ini adalah pandangan yang diterima secara luas dalam ilmu pengetahuan biologi dan antropologi.
Penting untuk diingat bahwa pandangan tentang nenek moyang manusia berbeda-beda dalam setiap agama, dan ini hanya merangkum pandangan umum dari beberapa agama besar.
Teori Ancient Alien
Dalam beberapa teori konspirasi dan dalam berbagai mitos modern yang terkait dengan Annunaki, nenek moyang manusia disebutkan berasal dari campur tangan ras alien Annunaki. Namun, penting untuk dicatat bahwa pandangan ini tidak didasarkan pada bukti ilmiah dan dianggap sebagai bagian dari mitos modern yang tidak diakui oleh komunitas ilmiah yang sah.
Mitologi Annunaki sendiri berasal dari mitologi Sumeria, yang merupakan salah satu peradaban tertua di dunia. Dalam mitologi Sumeria, Annunaki adalah sekelompok dewa yang diyakini memainkan peran penting dalam penciptaan dan sejarah manusia. Namun, mitologi Sumeria tidak menyajikan cerita tentang Annunaki menciptakan manusia sebagai nenek moyang.
Menurut mitos Annunaki, Annunaki adalah ras alien yang berasal dari planet Nibiru, yang dipercayai memiliki orbit yang sangat panjang dan hanya mendekati Bumi sekali dalam ribuan tahun. Mitos ini sering kali dikaitkan dengan penulis seperti Zecharia Sitchin, yang mengklaim bahwa Annunaki adalah bangsa yang datang ke Bumi dalam pencarian emas.
Ceritanya berbicara tentang Annunaki yang datang ke Bumi dan memerlukan tambang emas untuk memperbaiki kerusakan pada planet Nibiru. Mereka mengklaim bahwa mereka menciptakan manusia dengan melakukan manipulasi genetika pada spesies yang sudah ada di Bumi saat itu untuk menjadikannya pekerja tambang.
Namun, penting untuk mengingatkan bahwa ini adalah mitos yang tidak memiliki bukti ilmiah yang sah. Tidak ada bukti arkeologi, genetika, atau sains lainnya yang mendukung klaim-klaim ini. Para ilmuwan dan sejarawan secara luas tidak mengakui teori ini dan menganggapnya sebagai fiksi ilmiah.
Penting untuk selalu menggunakan penilaian kritis dan mengandalkan bukti ilmiah yang solid saat mempertimbangkan pertanyaan tentang asal usul manusia dan menghindari menyimpang ke dalam teori konspirasi yang tidak memiliki dasar kuat.
Source of Writing: Sedudoshare
Tidak ada komentar