Polres Madiun Kirim sampel Bakso Daging Tikus ke Balai Veteriner
Warung bakso diduga mengandung daging tikus di Desa Kedungmaron, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jatim. (Dok. Antaranews Jatim/Louis Rika/Tv) |
Sedudoshare - Madiun (Melansir Antaranews) - Petugas Kepolisian Resor (Polres) Madiun, Jawa Timur mengirim sampel bakso diduga mengandung daging tikus milik seorang penjual yang sempat viral di wilayah hukumnya ke Balai Veteriner guna mengetahui kandungan bahan baku pembuatannya.
"Sampel bakso yang diduga mengandung daging tikus sudah dikirim anggota ke Balai Veteriner di Boyolali, Jawa Tengah untuk diuji di laboratorium. Semoga hasilnya segera keluar," ujar Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono kepada wartawan di Madiun, Rabu.
Menurut dia, jajarannya saat ini sedang bekerja keras untuk mengungkap kasus yang sempat viral dan menghebohkan warga Kabupaten Madiun tersebut.
Selain menguji laboratorium sampel untuk dicek kandungannya, polisi juga menelusuri alur perdagangan bakso. Sebab, berdasarkan pengakuan sang pemilik warung, Sugeng Riyadi, bakso yang dijualnya tersebut dipesan dari Agus Wibowo, warga Desa Sukorejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun yang juga membuka warung bakso.
Sementara, Agus Wibowo juga mengaku tidak memproduksi sendiri bakso yang dijualnya. Bakso tersebut kulakan dari sebuah tempat produksi di Desa Kedungombo, Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.
"Pemilik warung yang sempat viral ini merupakan tangan ketiga dalam mendapatkan bakso yang dijualnya. Kasus ini masih kami selidiki lebih lanjut," kata Ruruh.
Seperti diketahui, warga Kabupaten Madiun selama beberapa hari terakhir dihebohkan dengan keberadaan warung berjualan bakso yang diduga mengandung daging tikus hingga membuat resah konsumen.
Warung bakso tersebut adalah milik Sugeng Riyadi di Desa Kedungmaron, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. Dugaan adanya kandungan daging tikus pada bakso yang dijualnya tersebut diketahui setelah dua pelanggan perempuan mengunggah video ke Instagram (IG) dan viral. Video itu menerangkan adanya temuan potongan yang diduga bagian tubuh binatang pengerat itu di dalam bakso.
Imbas dari kasus ini, polisi mengimbau sang pemilik warung untuk tidak menjual bakso terlebih dulu sampai hasil uji laboratorium keluar dan semuanya jelas.
Tidak ada komentar