Breaking News

Captain Marvel (2019)

Kepingan terakhir sebelum Avenger: Endgame akhirnya rilis juga, apa itu? Captain Marvel. Saya kira, saya tidak bisa nonton film satu ini karena tinggal di desa yang jauh dari kota. Tapi ternyata, bersyukur punya genk jalan-jalan, tempat jauh dijabanin hanya buat refresing.


Saya bisa nonton Captain Marvel diawal tanggal rilisnya di Indonesia, senangnya. The genk nonton di XXI Ciputra World, Surabaya. Ya sekalian merasakan sensasi kota besar, ketika datang ke mall ini lumayan mengobati suasana Jakarta, masuk di dalam mall ini suasananya mirip di Jakarta ternyata.

Kembali ke topik. Captain Marvel ini merupakan superhero anggota Avenger baru yang selama ini belum muncul difilm Avenger sebelumnya. Meskipun karakternya sudah dikenal dikomik Marvel. Film Captain Marvel ini merupakan film pertama, yang menceritakan asal mula dari superhero perempuan ini, ya tepatnya sih super woman. Dikomiknya, Captain Marvel dikenal sebagai manusia superhero unlimited power. Selain itu, film ini juga menjawab potongan-potongan pertanyaan yang belum terjawab selama ini seperti:
- Kenapa mata Agen Fury ditutup sebelah?
- Pager yang digunakan Agen Fury ketika momen pemusnahan manusia terjadi, saat mencoba mengontak Captain Marvel.
- Benang merah kenapa Teseract bisa tersimpan di Bumi.
- Alasan pemilihan nama Avenger sebagai kelompok superhero.


Film ini di Amerika rilis tanggal 8 Maret 2019, tapi Indonesia kebagian duluan karena fans Marvelnya cukup banyak dan demi meminimalisir kerugian dari pembajakan, jadi rilis 6 Maret 2019. Ya menurut saya sih begitu, jadi biar semua orang Indonesia yang kepo bisa nonton duluan, daripada mengejar bajakan.

Film ini mengenalkan pada sosok Carol Susan Jane Denvers (Brie Larson). Kalau karakter pemeran tokoh superhero Marvel lain sudah begitu kental dan lengket dengan karakternya, sekarang kita diajak mengenal dan membiasakan diri dengan sosok Brie Larson. Awalnya saya melihat dia agak kaku memerankan adegan action berkelahi atau berlari, berbeda dengan Scarlett Johannsen sebagai Black Widow. Tapi ya lama-lama saya menikmati paras menariknya, dan saya suka.


Catatan ini berisi spoiler, jadi jangan lanjutkan jika anti spoiler. Karena catatan ini adalah murni catatan pribadi, untuk mencegah lupa.

Di awal cerita saya sempat dibuat bingung, membaca alurnya. Karena dikepala saya berpikir film ini akan bercerita tentang asal-usul Captain Marvel ini dengan cara biasa. Tapi ternyata dikisahkan sepotong-sepotong, alur maju mundur sehingga jadi kepingan utuh yang kita jalin sendiri.

Sosok Carol Danvers merupakan anggota skuadron tempur AU Amerika Serikat. Kebetulan dia ikut dalam misi pengembangan alutista udara canggih bersama atasannya, yang dikenal dengan Dr. Water Lawson (Annete Benning). Dr. Lawson ini mengembangkan alutista canggih demi meniadakan perang atau menengahi perang. Ternyata, Dr. Lawson sendiri menyamar sebagai manusia bumi untuk mengembangkan alat canggihnya ini agar tidak diketahui oleh pihak lain yang berusaha memanfaatkan untuk tujuan perang. Alat canggihnya ini dibuat untuk mengakomodir sebuah inti energy.

Inti energy ini entah sebuah inti apa saya belum memahaminya. Yang pasti inti energy ini bisa jadi sumber energy yang luar biasa jika dimanfaatkan, bisa untuk kebaikan atau kejahatan jika berada ditangan yang salah.

Musuh dibalik perang antar galaksi ini adalah Ronan The Accuser, yang berada dibalik invasi manusia Planet Kree, yang dalam cerita ini berperan sebagai playing victim demi memanfaatkan kekuatan dari Carol Denvers yang terkena ledakan radiasi inti energi yang ditempatkan dan dikembangkan Dr. Lawson di pesawat canggihnya. Dr. Lawson ini punya nama asli yaitu Mar-Vell.

Carol dimanfaatkan karena dia mengalami lupa ingatan, tentang siapa dirinya. Inti energi yang dimanfaatkan ini ternyata berasal dari teseract, yang merupakan bentuk dari infinity stone. Entahlah, tapi ini saya hanya mengira-ngira saja. Ini pula yang dicari oleh Ronan The Accuser.

Dalam misi percobaan alutista canggih ini, ternyata mendapat serangan dari prajurit elit Kree yang bernama Starforce. Pesawat yang ditumpangi Dr. Lawson dan Carol Denvers tumbang ditembak jatuh. Dalam kondisi terdesak, supaya inti energy tidak dimanfaatkan pihak yang salah, Dr. Lawson berniat memusnahkan inti energy itu tapi terlambat keburu ditembak oleh salah satu prajurit Kree. Carol yang ada di lokasi berusaha melindungi diri dan melindungi inti energy tadi agar tidak diambil pihak yang salah. Carol hanya tahu untuk menghancurkan inti energy itu, karena terakhir dia melihat Dr. Lawson berusaha menghancurkannya sebelum dibunuh.

Disaat terjepit, Carol menembakan senjatanya ke unit pesawat purwarupa canggih itu yang tertanam inti energy dan boom, inti energy itu meledak dan meradiasi tubuhnya yang terkena imbas ledakan energy tadi. Seluruh ledakan energy inti tadi mengarah ke tubuh Carol dan tubuhnya menyerap semua energy itu. Akibat ledakan inti energy itu, membuat Carol bukan lagi manusia biasa. Carol menjadi manusia hybrid.

Akibat ledakan itu, Carol terlempar dan tak sadarkan diri dan membuatnya lupa ingatan. Prajurit elit Kree saat itu tahu bagaimana memanfaatkan situasi dan membuat cerita baru tentang siapa Carol ini, dan memberi nama baru sebagai Vers. Vers selama tinggal di Planet Kree dijejali informasi potongan masa lalunya yang salah, bahwa dia diberi kekuatan oleh bangsa Kree. Dan menempatkan bangsa Kree sebagai pelindung galaksi dari serangan bangsa alien lain. Dalam hal ini adalah bangsa Skrull yang dikambinghitamkan sebagai ras alien yang menginvasi.

Dr. Lawson yang dikagumi oleh Carol diceritakan sebagai sosok lain, yang jadi alat propaganda pasukan Starforce. Karena Mar-Vell sendiri nampaknya buronan dari pasukan Starforce ini, dicari karena keilmuannya itu, agar mereka bisa memanfaatkan inti energy yang dicari.

Ternyata bangsa Skrull berusaha melawan demi hidup yang lebih baik, mencari hunian baru yang layak, karena bangsa mereka hidup dalam pelarian mengungsi ke berbagai galaksi. Bangsa Skrull sendiri dijanjikan atau diselamatkan oleh Dr. Lawson yang merupakan ilmuwan dari bangsa Kree yang tidak menginginkan perang.


Akibat misi yang gagal, Vers sempat tertahan oleh bangsa Skrull, dan mereka mencoba menyatukan kepingan ingatan Vers demi mendapatkan kode dimana disimpannya pesawat canggih ciptaan Dr. Lawson untuk membawa bangsa Skrull ke planet yang aman untuk kelangsungan hidup bangsa mereka. Bangsa Skrull tahu bahwa sumber ingatan itu ada pada Vers.

Akibat membangkitkan potongan ingatan tersebut, Vers merasa ada yang aneh, karena apa yang dia terima selama ini dari bangsa Kree nampak ganjil dengan flashback yang dia terima ketika sedang ditangkap oleh bangsa Skrull. Vers masih menganggap bahwa bangsa Skrull adalah jahat.

Sampai akhirnya terjadi pergumulan di pesawat angkasa bangsa Skrull yang membuatnya terlempar ke planet Bumi. Di sana Vers mencoba mengingat potongan ingatannya dan kebetulan dibantu agen SHIELD Fury. Fury difilm ini nampak muda, karena seting film ini jauh sebelum Avenger terbentuk, yang jelas sebelum Iron Man. Selain itu, bangsa Skrull pun membantu Vers menceritakan yang sebenarnya terjadi.

Vers pun jadi tahu siapa sosok Dr. Lawson atasannya itu, ternyata dikenal dengan nama Mar-Vell. Pada akhirnya Vers bisa menerima siapa dirinya sesungguhnya, meski belum betul-betul ingat. Tapi dia tahu dimana dia harus berpihak. Disanalah awal action sesungguhnya, Vers memilih menjadi jatidiri baru, lepas dari pasukan penjaga bangsa Kree dan menjadi sosok pahlawan. Vers atau Carol memilih tetap menggunakan armor suitnya itu tapi merubah decal warna armornya menjadi merah biru.

Istilah Captain Mar-Vell entah muncul dari mana, yang jelas keterkaitan Carol yang melanjutkan misi mulia Mar-Vell menyelamatkan itulah yang jadi insial penyebutan namanya. Ini pendapat pribadi saya sih.


Pertarungan antara prajurit Kree dengan Captain Marvel ini jadi tak seimbang memang, kekuatan unlimited power Captain Marvel tak sebanding dengan prajurit kroco bangsa Kree. Apalagi setelah Carol berhasil melepas 'kuncian' yang dipasang bangsa Kree untuk mengendalikan kekuatannya, kekuatan melimpah superheronya makin tak terbendung.

Prajurit Kree berhasil dipukul mundur. Teseract yang diincar mereka pun diamankan di Bumi. Captain Marvel memutuskan melanjutkan misinya menghantarkan bangsa Skrull ke hunian layak, seperti misi Mar-Vell.

Namun sebelum pergi, pertemanan Agen Fury dan Carol berjalan baik, Carol memodifikasi pager Agen Fury agar bisa digunakan untuk memanggilnya melintas antar galaksi. Pager inilah yang digunakan Fury sebelum dirinya hancur menjadi abu.

Soal mata Fury yang tertutup itu adalah akibat terkacar oleh kucing orange. Kucing "Goose" yang merupakan peliharaan dari Carol Denvers, ini jadi penghibur difilm ini. Kucing orange ini merupakan ras alien berjenis Flerken. Tapi entah datang dari mana soal kucing ini, atau memang kucing ini adalah peliharaan dari Dr. Lawson.

Melihat latar belakang ancaman makluk luar planet Bumi, Fury merasa perlu mengumpulkan manusia super demi melindungi bumi. Dia berencana membangun sebuah proyek pelindung bumi, dan nama kelompok ini terinspirasi dari nama tim skuadron Carol Denvers, "Avenger".

Potongan untuk penyambung cerita Avenger: Endgame, post credit pertama muncul situasi di markas Avenger, dimana di sana ada Captain Amerika, Black Widow dan Hulk. Mereka sedang mengamati pemusnahan massal yang terjadi karena ulah Thanos. Mereka juga mengamati ada sinyal lain yang keluar bumi untuk memanggil seseorang, baru beberapa detik scene dihadapkan dengan kehadiran Captain Marvel secara tiba-tiba, sambil menanyakan soal keberadaan Fury sahabatnya.


Yups, saya rasa cukup untuk bahan materi sebelum nonton seri Avenger: Endgame. Menunggu sebulan lagi untuk kehadiran para Avenger dengan segala misterinya, bagaimana Thanos dikalahkan versi MCU.

Buat yang belum nonton ya nonton saja ya di bioskop, yang pasti lebih seru. Nonton film MCU memang enak di bioskop daripada tunggu ditayangin ditelevisi, soalnya banyak potongannya dan banyak iklannya, bikin males kan itu. Mohon maaf kalau catatan ini berisi spoiler, karena ya ini murni catatan pribadi untuk melawan lupa yang murah meriah. Sampai jumpa dicatatan saya lainnya. -cpr-

Tidak ada komentar