Breaking News

LDII Dulu Dibenci Sekarang Dicari, Dulu Dicemooh Sekarang Malah Ditiru


Saat ini masyarakat kita sedang mengalami berbagai persoalan. Mulai dari persoalan agama, lingkungan, pendidikan, dan kesehatan. Karena masalah ini krusial maka harus ada solusi cerdas dalam penanganannya agar tidak berlarut-larut.

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) sebagai ormas dakwah sedari dulu mencermati persoalan yang terjadi ditengah masyarakat. LDII telah mengambil langkah cepat dan tepat untuk mengatasi berbagai problematika bangsa.

1. LDII Populerkan Hijab

Dewasa ini, para wanita mulai jamak menggunakan jilbab. Mereka menggunakannya dalam konteks formal maupun non formal. Dalam konteks formal, wanita berjilbab saat berkantor, berkuliah hingga bersekolah.

Dalam dunia informal misalnya wanita memakai jilbab saat menghadiri pesta pernikahan, arisan, undangan, perjamuan dll. Ini artinya, jilbab telah menjadi budaya baru ditengah-tengah masyarakat. Kini wanita yang berjilbab tak lagi dipandang sebelah mata. Meskipun sebenarnya, jika merujuk pada al-Quran dan al-Hadits, jilbab adalah bagian dari hukum Islam sejak Nabi Muhammad SAW dikokohkan sebagai Nabi akhir zaman.

Tapi, tahukah anda bahwa di Indonesia, dahulu wanita yang berjilbab dianggap asing. Wanita yang menutup kepalanya olok-olok setengah mati. Dulu, wanita paling banter hanya menggunakan ‘jilbab unyil’. Yakni, jilbab yang hanya menutupi rambut kepala. Namun tidak menutupi telinga, leher dan dada. Kebanyakan wanita yang mengaku Islam malah membiarkan aurotnya dilihat oleh orang yang bukan mahrom.

Padahal, berjilbab adalah perintah langsung dari Allah SWT, Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi ini. Adapun jilbab yang sesuai syariat adalah jilbab yang menutupi rambut, leher, dan dada. Hal ini sesuai dengan firman Allah di dalam Surah Annur (24) ayat 31.

Seorang wanita yang mengaku beriman kepada Allah dan Rosul mau tak mau harus menutup aurotnya. Tak bisa karena alasan kepanasan atau tuntutan pekerjaan hingga tak berjilbab. Artinya, mengenakan jilbab adalah sebuah keharusan bagi wanita yang mengaku beriman. Jika tidak tentu keimanannya masih dipertanyakan.

Yang menjadi kabar gembiranya dewasa ini ialah telah banyak wanita yang yang mulai sadar akan wajibnya berhijab. Namun, perlu terus dibimbing. Sebab, jumlah wanita yang berjilbab tak sebanding dengan kualitas cara berjilbabnya.

Banyak wanita menutup kepala tetapi belum sesuai dengan tuntunan. Jilbab yang mereka kenakan hanya sekedar menutup kepala. Misalnya, berjilbab tetapi jilbabnya sangat kecil. Jilbab yang dipakai kainnya tipis dan transparan. Berjilbab tetapi disampirkan ke samping. Berjilbab tetapi dada masih terbuka.

Jadilah jilbab hanya sebagai trend fashion saja. Jilbab bukan untuk menutup aurot. Tetapi, jilbab masih sebatas ‘membungkus’ aurot. Ini kan belum sesuai syariat. Mari perbaiki!

Sekarang timbul pertanyaan. Buat apa berjilbab jika ternyata tak sesuai aturannya? Sama saja bohong kan? Sama halnya dengan sholat tetapi gerakannya mengada-ngada, tak sesuai aturan sholat yang sebenarnya.

Nah, tahukah anda bahwa LDII adalah pelopor jilbab yang syar’i?
Penulis sendiri mendengar dan menyaksikan. Dahulu saat penulis masih kanak-kanak, ibu penulis adalah wanita yang berjilbab. Kala itu ibu penulis dijelek-jelekkan. Berbagai macam tuduhan yang dilemparkan saat itu. Fitnah bertebaran disana sini. Saat itu, banyak orang mencibir. Saat itu, orang LDII yang notabenenya berjilbab sesuai syariat Islam pada kenyataannya banyak mendapat cemoohan.

Yang menjadi keanehan ialah saat itu justru orang yang tak berjilbab tak digubris sama sekali. Perempuan yang tak berjilbab tak tersentuh omelan. Sebaliknya, orang LDII yang menutupi kepala difitnah berkutu, rambutnya botak dll.

Sekarang kenyataan berbalik 360 derajat. Justru apa yang LDII lakukan di zaman dulu sekarang banyak diikuti oleh masyarakat umum. Ibu-ibu dan remaja tak malu lagi menggunakan jilbab. Kemana orang yang dulu mencibir gaya berpakaian wanita LDII?

2. LDII Populerkan Celana Ngatung

Celana botol menjadi tren 2013. Terutama kawula muda yang gandrung pada celana model ini. Celana botol ialah model celana diatas mata kaki. Dimana bagian atasnya lebar hingga mengecil pada bagian bawah. Memang keren menggunakan celana model ini.

Namun, tahukah anda yang pertama kali mempopulerkan celana ngatung adalah warga LDII?
Penulis adalah saksi hidupnya. Saat penulis masih duduk di Sekolah Dasar (SD), saat itu banyak orang-orang yang mengejek dengan kata-kata cemohan.

“Awass kebanjiraaaan…!”

Sebuah kata yang tak mengenakkan dihati.

Mereka mengejek seperti itu karena celana yang penulis pakai adalah celana tergantung. Celana yang tak menutupi mata kaki.

Saat itu, penulis tetap pede. Toh, penulis hanya ikut pada apa yang diucapkan oleh ustadz. Kata ustadz, celana diatas mata kaki adalah ajaran Nabi Muhammad SAW. Yang penulis tahu bahwa celana ngatung adalah celananya orang Islam.

Setelah dewasa dan mengkaji haditsnya secara langsung maka barulah penulis sadar. Ternyata, bercelana di atas mata kaki itu bukan sekedar trend. Namun, itu adalah model berpakaiannya orang Islam. Dalam hadits sudah jelas diterangkan bahwa celananya orang Islam laki-laki adalah setengah betis. Tidak dosa jika berada di antara setengah betis dan mata kaki.

Bagaimana fenomena sekarang ini?
Sudah jamak orang yang bercelana diatas mata kaki. Bahkan, lebih dari orang LDII. Lebih banyak orang yang bercelana setengah betis. Tak malu kepada orang yang mengejek.

Penulis lalu berpikir. Dulu adat orang LDII dicela setengah mati. Kok, sekarang ditiru mati-matian? Bagaimana ini? Patut kita syukuri kan.

3. LDII Populerkan Pendidikan Karakter

Moral menjadi barang yang mahal pada abad digital ini. Dimana saat ini banyak orang yang cerdas dalam urusan dunia tetapi tak bermoral. Buktinya, tindak korupsi, kekerasan ditengah masyarakat, kejahatan seksual, penipuan dll semakin tinggi angkanya.

Artinya, orang-orang tak lagi mengindahkan masalah budi pekerti, tata krama atau sopan santun.

Barulah pada tahun 2013 pemerintah mendengung-dengungkan pendidikan karakter. Ihwal pendidikan karakter mulai menjadi perhatian serius pemerintah. Ini terbukti dengan dibuatnya kurikulum 2013 yang lebih menekankan pada aspek sikap.

Tahukah anda bahwa LDII sedari dulu mendengungkan pentingnya pendidikan karakter?
Dalam lingkup LDII ada yang namanya program Tri Sukses Generasi Penerus, yaitu :
  1. Berilmu dan paham Agama
  2. Berakhlakul karimah
  3. Memiliki kemandirian
Hal ini sebagai bukti bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, telah lama dilakukan oleh LDII.

4. LDII Populerkan Kampanye Anti Rokok

Sudah tak dapat dipungkiri lagi bahwa rokok itu berbahaya. Rokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin. Begitu kata bungkus rokok.

Rokok dapat menyebabkan kanker, baik secara konotatif maupun denotatif. Kanker dalam arti sebenarnya bermakna penyakit kronis. Sedangkan dalam arti kiasan bermakna ‘kantung kering’ alis menghabiskan duit.

Dengan demikian, rokok dapat merugikan segala aspek kehidupan manusia. Baik dari segi kesehatan maupun ekonomi. Dari segi ekonomi, merokok adalah kegiatan pemborosan. merokok sama halnya membakar uang. Sayang kan uang dibakar seperti sampah? Namun, penulis tak menyarankan membakar sampah. Sebab sampah organik masih bisa diolah. Just info.

Berangkat dari hal itu, pemerintah dan masyarakat perlu untuk mengkampanyekan gerakan anti rokok.

Namun, tahukah anda bahwa LDII telah lama melaksanakan gerakan ini? 
LDII sejak dulu melarang warganya merokok. Jika ada warga yang merokok supaya segera berhenti total.

Maka banyak orang yang tadinya perokok aktif lalu bisa berubah total. Bahkan, penulis secara langsung pernah mendengar ucapan salah seorang mantan perokok yang notabenenya kini adalah seorang warga LDII.

“Dulu sebelum masuk LDII saya adalah perokok kelas berat. Setelah masuk LDII saya berhenti total,” begitu ucapnya. Ia berkisah, disuatu malam ia masih menghisap tembakau. Besok paginya ia berhenti total merokok hingga saat ini.

Inilah bukti bahwa LDII memiliki andil dalam menyehatkan masyarakat.

5. LDII Populerkan Kampanye Go Green

Program penghijauan kini mulai digalakkan diberbagai daerah di Indonesia. Pemerintah melalui Kementrian Lingkungan Hidup, Kementrian Kehutanan, dibantu WALHI, dan LSM peduli lingkungan lainnya kerap membagi-bagikan bibit pohon kepada masyarakat. Nantinya pohon itu ditanam di lahan masyarakat.

Tahukah anda bahwa sebenarnya LDII telah lama mengajak masyarakat melakukan gerakan penanaman pohon? Dalam lingkup LDII ada 5 tanaman yang dianjurkan untuk ditanam, yaitu :
  1. Asam
  2. Jarak
  3. Turi
  4. Murbei
  5. Melinjo
Demikian adalah bukti nyata bahwa LDII sebagai ormas dakwah juga peduli pada lingkungan hidup.

6. LDII Populerkan Kampanye Olahraga

Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Jika tubuh sehat maka ibadah juga lancar. inilah yang melandasi LDII selalu giat mengajak masyarakat gemar berolahraga. Mulai dari sepak bola, pencak silat, senam jasmani, dan jogging.

Dalam lingkup LDII selalu digembor-gemborkan pentingnya berolahraga. Maka tak jarang dilingkup LDII selalu diadakan even kejuaraan sepak bola dan pencak silat. Hal ini semata-mata menumbuhkan rasa cinta masyarakat pada olahraga.

Tulisan ini bukanlah bermaksud riya. Tetapi, sebagai sarana berbagi pengetahuan belaka. Sebab tak sedikit orang yang antipati terhadap LDII. Bahkan, dengan tega menyebarkan hoax (berita palsu) yang tujuannya untuk merusak citra LDII. “Sungguh terlalu”, kata Bang Roma.

Kesimpulannya, LDII dulu dibenci sekarang dicari. LDII dulu dicemooh sekarang malah ditiru. Sungguh ganjil jika LDII yang memiliki segudang kegiatan positif dikatakan buruk. Memang benar jika orang yang melakukan kebaikan maka akan dibenci.*

Tidak ada komentar