Breaking News

Resolusi Sudut | Bumi Datar


Sedudoshare - Resolusi sudut adalah jarak minimum antara ciri atau corak yang dapat dikenali dalam sebuah citra. Objek dengan ukuran lebih kecil daripada resolusi sudut tak akan dapat dikenali pada gambar. Resolusi sudut maksimum yang dimungkinkan tergantung pada diameter bukaan dari instrumen optik yang digunakan.

Kaum Bumi datar gemar menuntut foto wahana pendaratan (lander) Apollo di Bulan dengan menggunakan kamera atau teleskop sebagai  bukti pendaratan di Bulan memang terjadi. Fakta-nya, tak ada teleskop optik di Bumi yang diameter bukannya cukup besar untuk dapat mengenali wahana pendaratan Apollo tersebut.

Baca juga: Kaum Bumi Datar Mana Tau, Apa Itu Ekuinoks? Dan Apa Pengaruhnya ke Bumi?

Rumus Dawes digunakan untuk mencari resolusi dari teleskop: R = 11,6/D, dimana R adalah resolusi sudut dari teleskop dalam busur detik, dan D adalah diameter bukaan, dalam sentimeter.

Berikut adalah beberapa objek di angkasa, ukuran sudutnya, dan ukuran bukaan minimum dari teleskop agar dapat mengambil foto 500 pixel dari objek tersebut, hasil perhitungan dengan rumus Dawes.
  1. Bulan. Ukuran sudut: 0,52°. Ukuran bukaan minimum: 1,55 cm.
  2. ISS. Ukuran: 109 m. Jarak: 410 km. Ukuran sudut: 0,015°. Ukuran bukaan minimum: 53 cm.
  3. Jupiter. Ukuran: 139820 km. Jarak: 628743036 km. Ukuran sudut: 0,0127°. Ukuran bukaan minimum: 63 cm.
  4. Satelit komunikasi geostasioner. Ukuran: 10 m. Jarak: 35786 km. Ukuran sudut: 0,000016°. Ukuran bukaan minimum: 500 m.
  5. Wahana pendaratan Apollo, bagian bawah. Ukuran: 9,4 m. Jarak: 384400 km. Ukuran sudut: 0,0000014°. Ukuran bukaan minimum: 5,75 km.
  6. Lubang hitam M87*. Ukuran: 0,00238156 tahun-cahaya. Jarak: 53490000 tahun-cahaya. Ukuran sudut: 0,00000000255°. Ukuran bukaan minimum: 3158 km.

Kasus Nikon P1000

“Kamera Bumi datar” Nikon P1000 memiliki lensa 4.3-539mm 1:2.8–8. Pada zoom tertinggi, kamera ini memiliki diameter bukaan 539 mm / 8 = 67 mm = 6,7 cm. Dengan menggunakan rumus Dawes, kita dapat mengetahui resolusi sudutnya adalah R = 11,6/6,7 cm = 1,73 busur detik = 0,00048°. Jika kita ingin mengambil foto beresolusi 500 pixel dari sebuah objek yang ada di permukaan Bulan, maka objek tersebut harus memiliki ukuran sudut 0,00048° × 500 / 2 = 0,12° (faktor 2 adalah sampling rate Nyquist). Jika objek tersebut memiliki ukuran sudut 0,12°, maka pada jarak Bulan, ukuran sebenarnya adalah 384400 km × tan 0,12° = 805 km.

Maka, jika P1000 ingin mengambil foto dengan resolusi 500 pixel dari sebuah objek di permukaan Bulan, objek tersebut harus berukuran 805 km, atau setengah dari jari-jari Bulan. Nikon P1000 bukanlah perangkat ajaib seperti yang sering didengungkan kaum Bumi datar.

Sehebat-hebatnya, Nikon P1000 setara dengan teleskop astronomi kelas terbawah. Kamera tersebut tak akan mampu melihat wahana pendaratan Apollo di permukaan Bulan, sebagaimana semua teleskop yang ada di Bumi, bahkan teleskop yang paling hebat sekali pun. Ke-tidak-mampu-an teleskop untuk melihat wahana pendaratan Apollo di Bulan adalah akibat keterbatasan hukum optik, hal tersebut bukan bukti wahana pendaratan tersebut tidak ada.

Source of Writing: Reza Angsa Kecil

Tidak ada komentar