Breaking News

Buah Mentega (Diospyros blancoi A. DC)

Sedudoshare - Pernah dengar istilah mentega? Pasti tahulah apa itu mentega, bahan makanan yang biasa jadi pelengkap kala buat roti isi meses atau dipakai untuk membuat gurih martabak manis, bisa juga dijadikan bahan adonan untuk buat kue dan bahan utama banyak olahan makanan lain.

Kalau alpukat mentega pasti tahu kan, kalau mangga alpukat juga tahu kan, pasti gak asing lah. Nah kalau buah atau apel mentega atau ada juga yang menyebutnya apel bulu, di daerah melayu dikenal dengan buah lemak, sembolo (bahasa Jawa), kamagong, tabang dan mabolo (bahasa Tagalog), marit (bahasa Thailand), apakah kalian tahu? Saya yakin tidak banyak yang tahu, apalagi anak-anak generasi milenial saat ini.

Ilustrasi daging buah mentega, putih ketika baru dikupas dan berubah warna ketika terkena suhu / udara ruang

Mentega itu ternyata nama buah lho. Seperti apakah buah mentega atau dikenal apel mentega atau apel bulu itu? Saya sendiri awalnya asing dengan buah ini. Tapi akhirnya saya menemukannya, karena pohon buah mentega ini berdiri kokoh di halaman kantor dimana saya bekerja. Pohonnya tinggi besar, rimbun, kalau saya amati seperti pohon cemara, pas jika dipasangkan hiasan natal.

Buah mentega punya nama latin, Diospyros blancoi. Buah mentega termasuk buah khas nusantara, meski bukan jadi buah utama yang umum dijumpai di pasar. Ada juga yang menyebutnya buah bisbul. Di Inggris, dikenal dengan nama velvet apple. Kenapa disebut 'apple', apakah bersaudara dengan buah apel? Mari kita cari tahu lagi.

Buah mentega ini merupakan buah dari tumbuhan yang hidup liar di hutan tropis primer dan skunder Filipina, tapi lama-lama tersebar di hutan tropis di wilayah asia tenggara termasuk di Indonesia. Di Indonesia sendiri, buah ini bisa dijumpai di daerah Bogor, Jawa Barat; Kabupaten Banjar, Kalimatan Selatan; Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur.

Berdasarkan informasi, buah ini disebarkan ke Jawa, Malaysia, Singapura hingga India sekitar tahun 1881.

Pohon dari buah mentega sendiri merupakan jenis tanaman hias pohon, yang mampu tumbuh hingga 15-30 meter. Namun jarang sekali yang tumbuh hingga 30 meteran, paling ya 15 meteran. Pohonnya punya diameter batang 50 cm, berbatang lurus. Pohon ini tumbuh di ketinggian 0-800 mdpl. Dapat hidup di berbagai jenis tanah dan termasuk pohon yang tahan terhadap angin.


Buah mentega mempunyai bentuk bulat, dengan besar kira-kira 5-12 cm atau 8-10 cm. Kulitnya unik, beda dengan kulit buah lainnya buah mentega ini punya kulit buah seperti beludru, atau kaya karpet.


Buah ini sebenarnya punya kerabat dengan buah kesemek dan kayu hitam, meski bentuknya nampak seperti buah apel. Warna daging buahnya putih, jika dibiarkan di udara terbuka maka daging buahnya akan berubah warna, memang mirip apel namun buah ini bukan kerabat buah apel. Aroma dan tekstur dagingnya pun berbeda dengan apel. Walaupun sekeluarga dengan kesemek, buah mentega ini tidak serta merta mirip dengan kesemek. 

Buah mentega ini punya bau yang sangat tajam, baunya khas memang. Bisa dikelompokan dengan durian. Karena saya sendiri mencoba membungkusnya dengan plastik beberapa rangkap, baunya tetap saja tercium. Cukup repot juga ketika membawa buah ini sebagai buah tangan atau oleh-oleh yang dibawa dengan pesawat terbang. Jika tidak ditempatkan dalam bungkusan yang kedap, maka baunya akan sangat mengganggu dan pasti akan ditolak saat masuk pesawat terbang.

Soal rasanya, saya pribadi belum dan tidak tertarik untuk mencobanya, karena buat saya baunya cukup aneh, sangat berbeda dengan durian. Tapi, ada teman saya yang suka dengan buah ini, dan bagi mereka rasanya enak. Bagi yang sudah memakannya, rasanya manis.

Buah ini tidak bisa diperam, buah ini hanya matang dipohon, jadi ketika ada buah mentega ini jatuh dari pohonnya, berarti buah mentega ini sudah masak dan siap untuk disantap. Dan saya banyak menemukannya di bawah pohonnya, untuk menemukan buah yang sudah masak. Jika mencoba mengambil yang belum masak rasa yang didapat hanya pahit.

Buah mentega ini dipercaya punya beberapa khasiat diantaranya bagus untuk kesehatan jantung, menurunkan kolesterol, menjaga sirkulasi darah, memperlancar pencernaan, meredakan batuk, mengobati asma dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Dalam setiap 100 gram buah ini, mengandung beberapa zat, seperti:
- serat 1,8 gram
- karbohidrat 11,8 gram
- protein 2,8 gram
- kalsium 46 mg
- fosfor 18 mg
- zat besi 0,6 mg
- vitamin A 35 SI
- vitamin C 18 mg
- ribovlavin 0,03 mg
- tiamin 0,02 mg

Di Kalimantan buah ini dijual dikisaran harga Rp 10.000,- sampai Rp 15.000,- per buah. Di kantor saya, buah ini tidak begitu laku, karena menurut kebanyakan orang rasa dan tekstur daging buahnya dianggap aneh.

Hmm, penasaran sih pengin coba, tapi bagaimana ya. Suatu saat saya akan mencobanya. Saya masih punya banyak waktu, tak perlu bingung beli mahal-mahal, karena pohonnya tumbuh subur dan berbuah banyak di halaman kantor dimana saya bekerja. Suatu saat nanti jika saya mencobanya, saya akan bagikan lagi informasinya, bagaimana sensasinya. Sekarang saya cukupkan dulu catatan saya, semoga bisa bermanfaat menambah pengetahuan soal buah unik.

Tidak ada komentar