Breaking News

Garam Di Hutan Lengkong Nganjuk, Warga Berharap Agar Menjadi Tempat Wisata


Sedudoshare - Nganjuk, Fenomena Alam Kali Asin, Muncul Garam di Tengah Hutan, melansir media koranmemo.com – Ladang garam biasanya sering dijumpai di kawasan pinggir laut. Hal itu lantaran airnya dimanfaatkan oleh petani garam untuk proses produksi.

Tapi rupanya alam memiliki fenomena yang terkadang membuat manusia tercengang. Seperti kemunculan garam di area sungai tawar di tengah hutan misalnya. 

Fenomena alam seperti itu bisa dijumpai pada sungai yang berada di tengah hutan Desa Bangle Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk.

Warga sekitar menyebut sungai unik ini dengan sebutan ‘Kali Asin’. Seperti namanya, rasa dari air sungai ini memang asin dan anehnya menghasilkan garam di daratan sekitarnya.

Ketika hendak menuju ke sungai ini memang medan yang dilalui cukup sulit. Medan yang berbatu tanpa aspal hanya berupa jalan setapak, sehingga kendaraan roda empat tidak bisa masuk. Akan tetapi sepeda motor masih bisa menjangkau namun harus berhati-hati karena kondisi jalan yang tidak merata.

Setelah sampai di sebuah situs berwujud batu tulis, sepeda motor bisa diparkir di area tersebut. Selanjutnya harus berjalan beberapa ratus meter untuk bisa melihat kali asin. 

Setibanya di lokasi akan terlihat sungai dengan kondisi air mengeluarkan gelembung layaknya sedang mendidih. Di sekitar terdapat butiran garam yang menyebar di tanah dan bebatuan samping sungai.

Menurut penuturan Anom Suroto, warga desa setempat, sejak dulu sungai ini memang sudah terdapat garam di sungai ini. Karena itulah warga memberinya nama dengan sebutan Kali Asin.

Menurutnya, jika musim hujan di area sungai ini juga masih terdapat garam, akan tetapi jumlahnya sedikit dibanding ketika musim kemarau seperti saat ini. “Sejak dulu sudah ada garamnya. kalau musin hujan ada tapi sedikit, jika musim kemarau garamnya muncul banyak,” ujarnya.

Akan tetapi, menurut penuturan pria berusia 45 tahun ini, warga sekitar tidak ada yang memanfaatkan garam tersebut.

Selain itu, ia menyebut sampai kini belum ada pihak yang melakukan penelitian pada fenomena alam kali asin. Jika diamati sungai ini memperlihatkan permukaan air yang terus mengeluarkan gelembung-gelembung seperti sedang mendidih.

Sedangkan aromanya tidak berbabau, tapi memiliki rasa asin ketika coba dicicipi. “Kondisi air rasanya asin. Kalau dipegang rasanya kadang ada dingin atau panas,” katanya. 

Disinggung lebih jauh mengenai asal muasal kemunculan fenomena alam kali asin, Anom Suroto mengaku tidak mengetahui secara pasti. Ia menyebut jika gelembung yang muncul berasal dari dasar sungai, bukan dari aliran sungai lain. “Gelembungnya dari bawah, bukan dari aliran sungai lain,” pungkasnya. 

Anom menyebut warga sekitar berharap agar pemerintah melakukan pembangunan pada kawasan sungai ini. Terutama untuk dijadikan area wisata sehingga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar.

Tidak ada komentar