Breaking News

Fishing Trip, Patin Porong

Akhirnya, setelah bertahun-tahun gantung joran, saat ini bisa kembali ngetrip mancing. Meskipun bukan di laut, tapi mancing kali ini bisa jadi pembuka kembali melakukan hobi yang menyenangkan yang saya suka, #mancing #fishing.

Berbekal piranti pancing kesayangan yang sudah lama tidak terpakai, yang saya bawa jauh-jauh dari Jakarta, Cirebon hingga Pandaan, hari ini piranti pancing kesayangan ini akan saya gunakan buat adu keberuntungan mancing patin monster katanya.

Sehari sebelumnya persiapan dilakukan, dari merangkai kail, persiapan reel dan joran, tidak ketinggalan juga umpan disiapkan. Semuanya sudah siap di bagasi SiDat.


Lokasi tambak yang kita tuju adalah di sekitaran porong. Kalau mau tahu pastinya, lihat saja discreenshoot lokasi GPS.


Kalau lihat lokasi ini, jadi inget jaman masih nganggur di Cirebon selepas lulus, ngisi waktu dengan ngetrip mancing bandeng di daerah Bandengan, wilayah sekitaran Mundu, Kabupaten Cirebon.


Tempat mancingnya bernama Abah Saring, Porong. Di sini ada banyak kolam, dan kolamnya cukup luas. Sebelah kiri ya kolam patin dan nila dimana kami mancing, sisi kanan itu ada kolam lagi entah kolam apa isi ikan di dalamnya. Belum lagi di belakang rumah tempat operasional tambak pancing ini, ada kolam lagi lho. Di dekat bangunan operasional itu ada saung-saung buat yang mau nyantai sambil makan ikan atau sekedar istirahat. Tempat mancing ini buka dari jam 06:00 sampai jam 17:00.

Yuhu, mari lanjut lempar umpan, happy fishing. Saya lanjutkan catatan saya lagi nanti. Sekarang saya mau mancing dulu ye ...


... <lagi mancing> ...

Fiuh, panasnya siang ini. Kami selesai mancing sekitar pukul 12an. Siang itu makin siang, makin banyak pemancing berdatangan ke kolam ini.


Beruntung kita datang pagi, jadi bisa dapat tempat di bawah pohon, lebih strategis, jauh dari menara pantau. Hanya saja, ketika kita mau nimbang ikan, jalannya cukup jauh.

Jalannya mancing hari ini. Kami bertiga, saya, @kristian dan @rizky sudah siap dengan senjatanya masing-masing langsung lempar ke kolam.


Baru pertama, @kristiandwi1606 sudah dapat patin besar, sayangnya sebelum diangkat sudah keburu lepas, setelah itu dapat lagi patin yang cukup besar dan kembali harus moncel lepas lagi. Ikan lainnya yang sempat strike adalah nila. @rizkydhewantara pun strike beberapa ikan nila dari kecil hingga sedang, bahkan sempat strike patin namun moncel juga.


Sebenarnya sih, moncel ini karena kami tidak yakin mengangkat ikan ini, soalnya kalau ditimbang, itu kiloannya besar, sedangkan harga per kilonya Rp 40.000,-. Bayangkan, berapa budget mancing kita hari ini jika beberapa patin besar.

Meski begitu, hasil tangkapan kami itu sebenarnya tidak sedikit seperti yang kami bawa. Sebenarnya cukup banyak lho, terutama si dari keluarga nila, beberapa kali saya angkat nila. Tapi ya sayangnya, kenikmatannya gak senikmat patin.

Patin yang berhasil saya angkat hanya satu, tapi sempat dapat besar juga tapi tak sempat terangkat karena lepas sendiri. Belum lagi saat masih di tengah, sidah strike tapi ya kembali lepas, tapi tarikan reel dan joran sudah cukup terasa berat.

Meskipun total strike untuk patin tidak lebih dari 10 dan strike nila lebih dari 10, tapi yang bisa kami bawa hanya seekor patin dan 3-4 ekor nila, ditotal waktu nimbang pakai timbangan digital portable itu sekitar 1,5 kg, berikut jaring tempat ikan dan airnya.

Tapi saat dibawa ke tempat timbang saat mau pulang, ternyata saat ditimbang oleh si empunya hanya tercatat 1 kg saja, jadi kita hanya bayar Rp 40.000,- untuk tangkapan kita hari ini.


Lalu hasil tangkapan kita diberikan kepada gadis berinisial MV, salah satu teman kantor. Ya karena kami tidak bisa olah ikan seperti itu, repot 'mbeteti' isi perut dan buat bumbu. Jadi, demi alasan perikehewanan, ikan hasil tangkapan diberikan cuma-cuma buat dia.

Dibilang puas? Ya belum. Tapi setidaknya cukup sebagai pengganjar karena hampir bertahun-tahun pensiun gk pernah mancing. Terakhir ya sejak saya mulai bekerja di Jakarta, 2010an, setelah itu meskipun piranti pancing saya bawa ke Jakarta, tapi saya gak ada teman sehobi dan sepermainan.

Harapannya nanti akan ada trip mancing lagi, dengan personel yang lebih banyak. Di sini, memang bikin hidup lebih hidup.

Oh iya, oleh-oleh mancing hari ini dapat luka sobek ditangan, gara-gara kepleset waktu mau BAK di pinggir kolam, keperosok, tangan jadi tumpuan, ternyata tersayat kayu kering, ya lumayan lah perih-perih dikit.


Begitulah catatan saya mengisi akhir pekan minggu kedua Oktober 2019. Semoga masih ada fishing trip esok lagi. Oh iya, mau info, tidak semua dokumentasi bisa terekam, maklum karena kami asyik menikmati sambaran ikan yang jadi target kami. Sampai jumpa dicatatan lainnya. -cpr-

Tidak ada komentar