Breaking News

Mas Gondrong Seafood Karunia 99 Jaya

Nafsu makan sepulang dari Pandaan memang saya rasakan meningkat drastis, bawaannya lapar, pengen makan terus. Beberapa hari sebelum pulang liburan, tiga hari di ibukota perasaannya ya sama, always hungry, tapi apa boleh buat mode irit mau gak mau makan mengikuti budget.

Kebetulan pas di rumah Cirebon, ya mau makan tinggal nyentong nasi. Jadi bisa setiap makan. Apalagi ya pas kebetulan dengan hari raya, jadi ada saja makanan.

Kondisi nafsu makan yang baik ini mendukung situasi pas liburan yang kurang tidur, karena ada kedukaan. Menunggu di rumah duka, terkena angin malam, membuat performa fisik agak terganggu. Untungnya, nafsu makan baik, sehingga kondisi kesehatan masih tahap stabil. Kalau ngantuk ya memang sudah kebiasaan, maklum penderita sleep apnea.

Beruntung malam sebelum pulang, dapat traktiran makan bebek goreng. Nyoba tempat makan baru, hmm gak baru juga sih, ini tempat makan kaki lima sudah lama ada, hanya baru saja makan ke sini. Lokasinya berada di Jl. Kesambi Raya, dekat ke pemakaman jabang bayi. Nama tempat makannya itu Seafood Karunia 99 Jaya.

Di tempat makan ini sebenarnya kaya tempat makan pecel lele kaki lima, hanya saja di sini ada menjual seafood juga, macam kepiting, udang, tiram dll. Ya, ala-ala seafood kaki lima lah.

Hanya saja, saya ke sini tidak nyobain seafood nya. Yang saya pilih hanya bebek goreng, karena memang lagi kepengen bebek goreng sih.

Soal rasa ya standarlah bebek gorengnya. Yang terpenting dari bebek goreng adalah tingkat keempukannya masih oke lah, yang jelas gak alot kaya bebeknya Bu Iis saat acara bukber puasa lalu, kemudian rasa mencakup kegurihan oke, masih bisa dimaklumi. Terakhir itu soal harga, menurut saya terlalu mahal. Masa ya, saya makan itu bertiga dengan menu: bebek goreng dada 2 porsi (include nasi) dan 1 porsi ayam goreng paha. Minum, es teh tawar, teh tawar panas dan teh manis hangat. Total yang harus dibayar 90rb'n. Buat saya itu terlalu mahal.


Ya begitulah review saya, saya beri nilai cukup sajalah, meski empuknya dan rasanya lumayan lah, meski masih standar, tapi ketika harganya kurang masuk akal maka penilaiannya akan mengurangi penilaian lain yang cukup. Kalau saya akan ke sana lagi? Rasanya tidak deh, soalnya harganya gak masuk buat saya, kalau traktiran sih boleh lah. Hehehe

Harga adalah penting soal makanan jika belum punya sesuatu yang 'menggiurkan'. Jika sudah punya itu, okelah harga dimainkan. Meski begitu, masih banyak koq pelanggannya, bahkan menu bebek itu habis ludes lho, tempe gorengnya juga habis, ya mungkin harganya masuk buat mereka.

Ya begitu saja deh catatan saya untuk malam terakhir menghabiskan liburan lebaran. Besok sudah harus kembali. Sampai jumpa pada catatan lainnya. -cpr-

Tidak ada komentar