Breaking News

Kontribusi LDII Kota Yogyakarta

logoMemperhatikan perilaku anak muda akhir-akhir ini, semakin memprihatinkan. Kemerosotan moral semakin tajam. Mulai dari tingkah lakunya, cara bergaulnya, Ta’dhim/menghormat terhadap orang tua, keakraban dengan alat-alat elektronika, obat-obat terlarang, bergaul bebas dan kemaksiatan-kemaksiatan yang lain. Sementara banyak para Penyelenggara Negara juga tampil dengan perilaku yang tidak dapat diambil sebagai tauladan. Krisis tauladan..!!. LDII sebagai Organisasi Kemasyarakatan yang bergerak di bidang dakwah, merasa terpanggil melihat fenomena tersebut.
“Saya dengar kabar bahwa warga LDII tidak merokok, tertib dalam mengenakan helm saat berkendaraan”, demikian salah satu isi sambutan Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti pada saat membuka secara resmi Pengkajian Khataman Hadits Ibnu Majah yang diselenggarakan oleh DPD LDII Kota Yogyakarta di Masjid Baitussalam Gedongkiwo, Mantrijeron. Walikota mengharapkan agar materi yang dikaji dapat diamalkan dengan sebaik-baiknya agar menjadi umat yang bermanfaat. Walikota menyitir sebuah hadits yang isinya sebaik-baiknya kamu sekalian adalah yang memberi manfaat bagi orang lain. “Saya salut kepada LDII yang berperan aktif dalam membangun akhlaqul karimah” demikian kata Walikota di bagian lain dalam sambutannya. Selain membuka pengkajian secara resmi, pada kesempatan itu Walikota juga menanda tangani prasasti sebagai tanda peresmian Masjid Baitussalam dan Kantor PPG (Penggerak Pembina Generasi Penerus).
Itulah sepenggal kesan Walikota Yogyakarta terhadap warga LDII. Dalam program kerjanya LDII menaruh prioritas yang sangat besar terhadap generasi muda, karena masa depan bangsa dan Negara terletak di tangan para generasi muda. Oleh karena itu terhadap pembinaan generasi muda LDII mempunyai target khusus yaitu 1. Menjadi generasi muda yang faqih alim, menjadi generasi muda yang menguasai ilmu Agama Islam sehingga mempunyai kefahaman yang tinggi terhadap nilai-nilai Agama Islam dalam kerangka nilai-nilai budaya Indonesia. 2. Menjadi generasi muda yang berakhlaqul karimah, mengenal nilai2 kesopanan, unggah-ungguh, tatakrama, bisa mengembangkan sikap berbudi luhur dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. 3. Menjadi generasi muda yang siap menyongsong masa depan dengan mampu hidup mandiri, mampu bersaing dalam memperoleh penghidupan yang halal, tidak menjadi generasi muda yang lemah yang tergantung kepada orang lain.
Hasil dari pembinaan LDII terhadap warganya adalah warga LDII di seluruh Indonesia bahkan yang ada di luar negeri TIDAK ADA yang merokok, minum minuman keras, berjudi, bergaul bebas, warga LDII bebas dari penyakit masyarakat. Ini bukan wacana, bukan impian, bukan omong kosong, tetapi sudah menjadi kenyataan dalam kehidupan warga LDII sehari-hari. Padahal merokok, minum minuman keras, berjudi, bergaul bebas, merupakan pintu masuk kerusakan moral dan mental suatu bangsa.
Melihat bukti tersebut di atas berarti LDII telah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pembangunan karakter Bangsa Indonesia, yaitu karakter juah dari penyakit masyarakat yang membuka peluang terhadap meluasnya masalah-masalah sosial di masyarakat.

Tidak ada komentar