Breaking News

Sambatan Gotong Royong Angkat Rumah di Desa: Mempererat Ikatan Masyarakat


SedudoshareDi desa-desa, semangat gotong royong telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Gotong royong bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga simbol solidaritas dan kebersamaan dalam membangun komunitas yang kuat. Salah satu contoh nyata dari semangat gotong royong ini adalah praktik "sambatan" angkat rumah di desa.

Sambatan: Tradisi Gotong Royong Angkat Rumah

"Sambatan" merupakan istilah dalam bahasa Jawa yang mengacu pada kegiatan gotong royong. Praktik ini umumnya dilakukan ketika salah satu warga desa membangun atau merenovasi rumahnya. Namun, yang membuatnya istimewa adalah keterlibatan seluruh masyarakat desa dalam proses tersebut.

Proses Sambatan

Proses sambatan dimulai dengan koordinasi antara pemilik rumah dan kepala desa. Pemilik rumah akan memberi tahu kepala desa tentang rencana pembangunan atau renovasi rumah mereka. Kepala desa kemudian akan mengumumkan rencana tersebut kepada seluruh masyarakat desa.

Setelah itu, tanggal pelaksanaan sambatan ditentukan bersama. Pada hari tersebut, seluruh warga desa berkumpul di rumah yang akan dibangun atau direnovasi. Mereka membawa peralatan konstruksi dan makanan untuk dibagikan bersama.

Semangat Gotong Royong

Sambatan bukan hanya sekadar tentang membangun atau merenovasi rumah, tetapi juga tentang mempererat ikatan antarwarga. Selama proses tersebut, tercipta suasana kebersamaan dan kerjasama yang erat. Warga saling membantu satu sama lain tanpa mengharapkan imbalan.


Manfaat Sambatan

Praktik sambatan memiliki banyak manfaat, baik secara sosial maupun ekonomi. Selain mempercepat proses pembangunan atau renovasi rumah, sambatan juga mengurangi beban finansial bagi pemilik rumah. Lebih dari itu, sambatan memupuk rasa solidaritas dan persatuan dalam masyarakat desa.

Kesimpulan

Sambatan gotong royong angkat rumah di desa bukan hanya tentang memperbaiki fisik rumah, tetapi juga tentang memperkuat jalinan sosial dan budaya di masyarakat. Praktik ini menjadi cerminan semangat gotong royong yang masih hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat desa, menjadikan desa sebagai tempat yang hangat dan ramah untuk tinggal.

Source of Writing: Rahmad Widodo | Semarang

Tidak ada komentar