Faktor-faktor yang Bikin Merinding Saat Mencari Bonsai di Hutan
Sedudoshare - Saya gak membahas tentang mistisnya ya Guys.. Karena mungkin ada yang lebih paham. Jadi yang saya bahas tentang logikanya aja.
Saat kita memasuki kawasan hutan, ada beberapa faktor yang menyebapkan tubuh kita mengalami reaksi seperti merinding, pusing, bahkan sedikit pitam. Antara lain:
1. Perubahan pencahayaan. Ini disebapkan kondisi hutan yang cukup rimbun.. sehingga intensitas cahaya matahari yang masuk berkurang. Saat mata mengalami perubahan ini, tubuh akan memerlukan waktu untuk beradaptasi.
Ini yang sering menyebapkan pandangan sedikit nanar bahkan agak pitam.
2. Perubahan suhu udara. Suhu udara yang relatif rendah saat di dalam hutan akan sangat berpengaruh terhadap tekanan darah kita. Ini juga membawa efek pada tubuh.. seperti sedikit lemas dan ngantuk.
3. Pada siang hari tingkat oksigen di kawasan hutan akan sangat tinggi. Ini berpengaruh pada tubuh terutama bagian dada. Paru paru akan berusaha beradaptasi dengan lingkungan. Reaksinya beragam terhadap tiap orang. ada yang semakin nyaman tapi ada pula yang seolah terasa megap-megap sebab tingginya kandungan oksigen.
4. Kawasan hutan yang relatif gelap akan otomatis memberi sugesti bagi kita bahwa ini daerah kurang aman. Belum lagi dengan riwayat hutan yang sering menjadi kawasan hewan buas. Tentu ini menjadi penyebap kita menjadi cemas, otomatis andrenalin semakin meningkat, jantung pun berpacu semakin cepat.
Apalagi begitu mata menemukan bahan dongkelan bonsai yang bagus, pasti makin deg-dekan 😂
Intinya...! semua perasaan gak nyaman itu adalah wajar.. sebap tubuh memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
Jadi yang harus dilakukan pembolang bonsai adalah:
1. Jangan terburu-buru dalam berburu. Perlahan lahan saja tetapi pasti.
2. Kalau memang dirasa keadaan tidak nyaman tersebut semakin besar, jangan memaksakan diri.
3. Dan yang terakhir dan yang terpenting, kalau menemukan lahan bagus.. yang banyak bahan dongkelan nya jangan serakah. bagi-bagi info 😅😅😅😅
Source of Writing: Bonsai Mania
Tidak ada komentar