Ayam Gepuk Pak Gembus "Sambel Bawang"
Ini dia salah satu makanan favorit olahan dari bahan ayam saya, bisa dibilang tempat makan atau makanan favorit. Sebenarnya sih makanan favorit ini berada dilevel kesekian. Tapi jika dibandingkan dengan tempat lain, saya prefer ke sini. Contohnya, jika dibandingkan ayam geprek misalnya, ayam sambel dower atau lainnya.
Saya kenal tempat makan ini sejak tahun 2016 akhir, waktu itu masih berkantor di kantor yang lama. Setiap pulang kantor atau kalau lembur, saya suka jajan di sini.
Tempat makan yang saya maksud adalah Ayam Gepuk Pak Gembus "Sambel Bawang". Saya suka karena sambelnya yang menurut saya sih unik, kaya ada kacang-kacangnya gitu. Padahal saya termasuk yang kurang suka kacang, tapi olahan sambelnya bikin saya suka. Nagih aja pokoknya, ya asal jangan pedes-pedes banget. Nasi satu magicom kecil bisa saya habiskan sendiri.
Ayam Gepuk Pak Gembus ini merupakan franchise lokal. Sejak ayam gepuk ini mulai dikenal, banyak juga yang mengekor alias menirunya. Dari soal nama, hingga dominan warna spanduk untuk kedainya. Ayam Gepuk Pak Gembus punya warna spanduk dominan kuning, dan ini banyak yang mencoba meniru menyerupai. Ya sama seperti menjamurnya ayam geprek, sejak Ayam Geprek Bensu terkenal.
Ada satu kelemahan dari sistem franchise yang pengawasannya kurang, yaitu kualitas mutu standar setiap outlet itu bisa berbeda-beda. Sangat berbeda dengan KFC, yang dimanapun berada kualitasnya sama.
Sejauh ini saya pernah jajan di beberapa outlet ayam gepuk ini, antara lain di Kebayoran Lama (samping 'beres' Honda), di Pos Pengumben, di Kober (UI), di Stasiun Depok Lama, di Swadarma (kunjungan paling update). Sekedar informasi, dari beberapa tempat saya sebut diatas, banyak yang sudah pindah lokasi, hanya updatenya saya tidak tahu dimana.
Dari beberapa tempat itu, kadang kualitasnya sambelnya itu bisa beragam satu sama lain, padahal kan jika franchise, semuanya dibakukan dari satu sumber. Contoh, khas sambel "Pak Gembus" kan ada kacang-kacangnya, pernah saya beli itu tidak ada kacang-kacangnya. Kemudian, ayamnya tidak fresh, pelengkapnya ada yang diberikan kol ada yang tidak, bahkan ada yang improvisasi kolnya digoreng ada yang tidak. Hanya satu hal, saya pernah rasakan sambel "Pak Gembus" yang asli ya saat pembukaan outlet baru, itu yang saya jadikan patokan.
Sekedar informasi, Ayam Gepuk "Pak Gembus" ini merupakan franchise lokal yang dimulai sekitaran tahun 2013 oleh Rido Nurul Adityawan. Diawali dengan jualan dengan gerobak tenda di perempatan Srengseng, Jakarta Barat. Franchisenya pada awalnya dijual 15jt, hingga akhirnya nilainya meningkat diangka 35-45jt.
Menarik sih mendengar kisah wirausaha dari "Pak Gembus" ini. Tapi yang pasti saya selalu suka kuliner satu ini dan jadi favorit, meskipun seiring waktu semakin mahal saja harga satu porsinya. Kalau beli ayamnya saja ya, misalnya paha itu dikisaran Rp 16.000,- itu tidak pakai nasi lho. Itu harga update ketika saya catat catatan ini. Meski begitu, saya selalu cari jika lagi kepengen makan banyak nasi.
Segitu dulu lah catatan saya tentang kuliner di Ayam Gepuk "Pak Gembus", kebetulan ini di outlet Swadarma, pindahan yang dari Jalan Ciledug Raya ruas dekat GT Ciledug/Petukangan. Kalau yang senang juga dengan kuliner ini bisa berbagi juga dibawah ya. -cpr-
Tidak ada komentar