Breaking News

Hindu Lahir Selaras Zaman


SedudoshareAjaran Hindu hidup berkembang sejalan dengan perkembangan manusia itu sendiri, dan manusia meningkatkan pemahaman dari berbagai kenyataan yang ada dalam alam semesta yang menghasilkan rumusan-rumusan Ilmu pengetahuan dalam hidup manusia. Dari pengetahuan manusia lahir ; cipta, rasa dan karsa yaitu hasil karya yang baik, menyenangkan, menjadi gaya hidup dan kebiasaan serta berkembang menjadi budaya.

Budaya berevolusi sesuai waktu atau masa, perubahan keadaan atau kejadian dari satu waktu kewaktu lainnya atau dari suatu masa kemasa lainnya, dikatakan sebagai perubahan zaman.

Demikian halnya ajaran Hindu selalu berkembang dan berevolusi sesuai zamannya, seperti dalam ilmu filsafat dan pengetahuan lainnya.

FILSAFAT

Di India filsafat disebut dengan Darsana yang berasal dari kata "drs" memiliki arti melihat  atau mengalami, dan  menjadi kata darsana yang artinya pengelihatan atau pandangan tentang realitas. Pada zaman ini terdapat Sad Darsana yaitu enam pandangan tentang kebenaran antara lain ;

1. Nyaya Darsana artinya argumentasi, menekankan nalar dan logika, bersifat ilmiah dan realita didirikan oleh Rsi Gautama,

2. Waisesika Darsana yaitu teori alam semesta dan sifat benda-benda, didirikan oleh Rsi Kanada, sebagai pengembangan  Nyaya Darsana,

3. Samkhya Darsana atinya Jumlah, ada 25 perinsif atau dapat juga diartikan perenungan filosofi dari alam semesta. Didirikan oleh Sri Kapila Muni.

4. Yoga Darsana berasal dari kata “yuj” yang artinya menghubungkan. Jadi Yoga darsana merupakan pengendalian aktifitas pikiran dalam rangka penyatuan roh individual dengan roh tertinggi. Yoga adalah pengendalian benih-benih pikiran (citta) dari pengambilan berbagai wujud perubahan (wrtti) didirikan oleh resi patanjali

5. Mimamsa Darsana artinya menganalisa dan mengerti seluruhnya, yang pada intinya memberikan landasan filsafat pada ritual-ritual dalam weda. didirikan oleh Sri Jaimini

6. Wedanta Darsana yaitu perlengkapan dan penyempurnaan filsafat hidup Mimamsa. Ajaran ini disusun oleh Sri Wyasa, dalam kitabnya bernama Wedanta Sutra atau Brahma Sutra, lahirlah Upanisad

PENGETAHUAN

Pengembangan pengetahuan manusia tidak dapat dilepaskan dari ilmu filsafat, artinya ilmu pengetahuan dan ilmu filsafat menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan, karena pengetahuan pada dasarnya merupakan salah satu cara untuk membuktikan kebenaran. Pengetahuan manusia berkembang melalui panca indera yaitu indera pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang menjadi sumber pengetahuan untuk mengkaji tentang gejala – gejala di alam semesta, termasuk   planet bumi, beserta makhluk  hidup dan benda mati yang ada dibumi ini. sehingga terbentuk konsep dan prinsip.

Dalam konsep Hinduisme semua benda-benda dan gejala-gejala alam adalah kekuasaan Brahman yaitu penguasa tertinggi yang ada di alam semesta.

Brahman bersifat kekal, tidak berwujud, tak terbatas, tak berawal dan tak berakhir juga menguasai segala bentuk, ruang, waktu, energi serta jagat raya dan segala isinya. Semua benda-benda yg ada merupakan sinarnya (div). Div kemuadian disebut dengan Deva atau Dewa. Semua unsur alam atau aspek tertentu dalam kehidupan manusia memiliki kekuatan yang tidak bisa dijelaskan dengan hukum alam yaitu berada di atas dan di luar alam. Hal ini menjadi kekuatan dewa-dewa yang disembah, yang disucikan dan dipuja oleh manusia Hindu.

ZAMAN VEDA (1500 SM)

Pada masa ini sistem kepercayaan beraliran terhadap banyak Dewa di antaranya adalah :

a. Dewa Agni = Dewa Api
b. Dewa Wayu = Dewa Angin
c. Dewa Marut = Dewa Angin Ribut
d. Dewa Surya = Dewa Matahari
e. Dewa Candra = Dewa Bulan
f. Dewa Waruna = Dewa Angkasa
g. Dewa Parjanya = Dewa Hujan
h. Dewa Indra = Merupakan Dewa Perang
i. Dewa Aswin = Dewa Kesehatan
j. Dewa Usa = Dewa Fajar.
k. Dan Dewa-dewa lainnya

Puja dan puji-pujian terhadap Dewa-dewa dituangkan dalam Rg Veda, kemudian dilanjutkan dengan penulisan Yayur Veda, Sama Veda dan Athara Veda.

Pada zaman ini terdapat kelompok-kelompok manusia yang masing-masing memuja hanya satu Dewa saja. Seakan-akan tidak ada  pemujaan terhadap dewa yang lain, namun demikian tidak dipungkiri adanya dewa yang lainnya. Sehingga pada zaman ini terdapat banyak aliran kepercayaan memuja satu dewa yang diyakininya.

ZAMAN BRAHMANA (1000 SM)

Pada zaman ini kelompok aliran kepercayaan dalam kehidupannya melakukan ritual-ritual upacara atau persembahan (sesaji) disertai mantra dan doa-doa. Bagi yang melontarkan atau mengucapkan Rg Veda disebut Hotr, untuk sama Weda disebut Udgatr, untuk yajur Weda disebut Adwaryu, dan untuk atarwa Weda disebut Brahman. Seorang Brahmana sangat penting dalam kehidupannya, karena tanpa adanya Brahmana maka upacara pemujaan terhadap Dewa tidak bisa dilaksanakan demikian juga tanpa sesaji Dewa tidak dapat hidup. Pada zaman ini masyarakat terbagi empat golongan atau kasta yaitu; Brahmana (pemimpin ritual) Kesatriya (pejuang/pemerintah), Waisya (pedagang), Sudra (tukang/buruh)

ZAMAN UPANISAD (800SM)

Dalam perkembangan kehidupan muncul Kitab Upanisad, Upanisad berasal dari akar kata "upa" yang berarti dekat, "ni" berarti guru/pemimpin dan "sad" artinya duduk. Upanisad berarti duduk dekat guru untuk mendengarkan ajara-ajaran suci kerohanian. Didalamnya mengajarkan cara mengatasi kegelapan jiwa untuk menemukan “sat cit ananda” (kesadaran dan kebahagiaan). Pada zaman ini perkembangan Hindu berpangkal pada kerohanian dan berkembang mendalami  ilmu batin dan pengetahuan alam gaib.

Pada zaman ini ada rumusan yang jelas bahwa perbuatan baik dan buruk yang dilakukan oleh manusia dalam menjalani kehidupannya akan menentukan kehidupan berikutnya (KARMA). Demikian juga adanya tingkat kehidupan yang lebih tinggi, yaitu terlepas dari ikatan duniawi atau terbebas dari reinkarnas (MOKSA). Lahirlah suatu konsep keyakinan yang disebut PANCA SRADHA yaitu ; Yakin adanya Brahman, Atman, Karmapala, Samsara dan Moksa. Demikian juga terdapat empat konsepsi hidup yang di sebut CATUR PURUSARTHA yaitu; Dharma, Artha, Kama dan Moksa.

PERKEMBANGAN KITAB UPANISAD

Untuk menuntun kehidupan manusia dan mengenali perbuatan yang baik dan buruk diterbitkan kitab-kitab seperti ;

1. Kitab WIRACARITA yaitu Ramayana dan Mahabrata yang pada intinya mengajarkan manusia dapat bersikap baik dan benar.

2. Kitab SUTRA yaitu memberikan ulasan tentang veda dan mantra seperti kitab KALPASUTRA yang memuat tetang penuntun Ritual/Sesaji, terkait dengan peristiwa kehidupan seperti ; kelahiran, pernikahan dan kematian.

Tidak ada komentar