Ayat Alquran Bahwa Bumi Datar / Hamparan / Flat Earth Bukan Berarti Bumi Datar
Sedudoshare - Salah satu dinamika Dunia internet adalah munculnya ‘paham‘ atau teori “Bumi Datar” (Flat Earth, flatearth). Kepercayaan “Bumi Datar” ini memperoleh popularitas dengan pernyataan bahwa semua yang kita pelajari di sekolah-sekolah bahwa bentuk bumi adalah bulat hanyalah buah dari konspirasi dan bertentangan dengan logika (penglihatan). Sebagian dari penganut faham bumi datar ini juga mengacu kepada Alquran yang menurut mereka juga menyatakan bahwa bentuk bumi adalah datar (flat earth).
Benarkah Alquran menyatakan bahwa bumi berbentuk datar?
Benarkah Alquran menyatakan bahwa bentuk bumi adalah datar atau lebih tepatnya pipih seperti karpet/piringan CD sebagaimana yang digambarkan oleh penganut paham “bumi datar”?
Alquran tidak secara jelas menyatakan bahwa bumi adalah bulat. Sebagaimana banyak ayat-ayat Alquran lainnya tentang fenomena alam, Allah mengajak manusia untuk berfikir, merenungkan berbagai ciptaannya, termasuk tentang bumi kita. Allah mengajak manusia melihat bagaimana bumi diciptakan dan untuk apa bumi diciptakan. Allah menerangkan berbagai macam fungsi bumi dan kegunaannya bagi manusia.
Allah menjadikan Bumi sebagai Hamparan
Salah satu fungsi bumi yang dijelaskan di dalam Alquran adalah sebagai hamparan. Ayat-ayat tersebut yang biasa digunakan oleh kaum “flat earth” untuk mendukung faham “bumi datar” mereka.
Betul, ada beberapa ayat Alquran yang menyatakan bahwa Allah menjadikan bumi ini sebagai hamparan.
Contohnya:
- [Adz-Dzariyat (51): 48] Dan bumi itu Kami hamparkan (farasynaha), maka sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami).
- [Al-Baqarah (2): 22] Yang menjadikan untukmu bumi sebagai hamparan (firasya)…
- [Al Hijr (15): 19] Dan Kami telah menghamparkan bumi (madadnaha) dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Juga di surat Ar-Ra’du (13):3 dan Qaf (50):7.
- [Nuh (71): 19] Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan (bisatho).
- [An-Naba’ (78): 6] Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? (mihada).
- [An-Nazi’at (79): 30] Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya (dahaha).
- [Al-Ghasyiyah (88): 20] Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? (suthihat).
- [Asy-Syams (91): 6] dan bumi serta penghamparannya (thohaha).
Terlihat bahwa Allah menggunakan beberapa kata (farasy, madad, bisath, mihad, daha, suthih, thoha) yang diartikan sebagai hamparan. Hamparan bagi kita adalah sesuatu yang datar. Ingat hamparan bumi adalah datar bukan berarti bentuk bumi datar. Di kedua kutub bumi ada musim dingin, tak ada siang hari. Di musim panas, tak ada malam hari. Bagaimana tidak, karena jauhnya Antartika (kutup selatan) dari garis Khatulistiwa, tak ada matahari muncul di musim dingin. Karena kemiringan Bumi, malam hari di sana lebih dari 24 jam.
Di musim panas kita tak akan menemui malam hari di Antartika. bahkan ketika waktu menunjukkan tengah malam, matahari masih akan muncul. Dalam hal ini, Antartika kebalikan dari Arktik atau kutub Utara. Di sana, juga mengalami hal serupa, di mana jika Kutub utara siang hari, di Antartika malam hari.
Sifat Bumi
Dalam bahasa Arab, kata datar berhubungan dengan lurus atau sesuatu yang tidak bengkok, dan disebut sebagai: “sawi” atau “almustafi“. Terlihat dari berbagai kata yang digunakan untuk menjelaskan sifat bumi, Allah tidak menggunakan kata datar sama sekali.
Berbagai pilihan kata “hamparan” yang digunakan oleh Allah di berbagai ayat Alquran lebih menekankan penampakan dan fungsi bumi bagi kehidupan manusia. Jelas sekali bagi kita, manusia, yang ukurannya teramat mungil dibandingkan dengan bumi yang sangat luas, bahwa muka bumi ini hamparan.
Banyak dataran yang luas di mana sebagian kecilnya ditempati oleh gunung-gunung. Dan lebih banyak lagi lautan yang luas terhampar di depan mata kita. Dengan bentuk permukaan bumi yang demikian, maka manusia menjadi mudah menjelajahi dan tinggal di dalamnya.
Kerak bumi ibarat karpet (firasy) di atas inti bumi yang panas. Di bawah lapisan kerak bumi yang sangat tipis itu ada bara api ribuan derajat Celcius panasnya, namun kita tidak merasakan.
Itulah mengapa Allah menyatakan di dalam surat Al Baqarah (2) ayat 22 yang artinya: Yang menjadikan untukmu bumi sebagai hamparan (firasya)… Kata firasya juga berarti tikar atau dipan. Artinya bumi dihamparkan agar kita nyaman tinggal di atasnya.
Jika kita hubungkan dengan ilmu geologi, maka kita akan faham bahwa bumi yang kita tinggali ini sebenarnya adalah hamparan api yang amat besar yang dilapisi oleh kerak bumi setebal belasan kilometer. Kerak bumi ini sangat tipis – ribuan kali lebih tipis – dibandingkan dengan garis tengah bumi. Jadi, kerak bumi Allah ciptakan seolah-olah karpet yang terbentang di atas lelehan magma bumi dan melindungi kita dari panasnya. Inilah hikmah lain dari pemakaian kata “hamparan” (firasy) dalam Alquran mengenai sifat bumi.
Apa Alquran Menyiratkan Bentuk Bumi adalah Bulat
Tidak ada ayat Alquran yang secara tekstual secara lahiriyah menyatakan bahwa bumi diciptakan dengan bentuk bulat (sama dengan kenyataan bahwa tidak ada ayat yang secara eksplisit menyatakan bahwa bumi bentuknya datar atau flat earth).
”Allah menyatakan di dalam surat Al Baqarah (2) ayat 22 yang artinya: Yang menjadikan untukmu bumi sebagai hamparan (firasya)… ((Kata firasya juga berarti tikar atau dipan)). Artinya bumi dihamparkan agar kita nyaman tinggal di atasnya.”
Source of Writing: Sedudoshare
Tidak ada komentar